BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra nomor satu Malaysia, Lee Zii Jia, sempat dinilai bakal menjadi salah satu pemain yang diwaspadai pada Olimpiade Tokyo.
Hal itu tak lepas dari performa Lee Zii Jia pada turnamen terakhir yang diikuti, All England Open 2020.
Di sana, Lee yang datang tanpa status pemain unggulan mampu membuat kejutan dan menembus babak semifinal.
Dalam perjalanannya menuju putaran empat besar, Lee tercatat mengalahkan dua pemain unggulan termasuk Jonatan Christie (Indonesia).
Bertemu pada babak kesatu All England Open 2020 di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, 11 Maret lalu, Lee menang dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-13.
Kemenangan tersebut menjadi yang pertama diraih Lee atas Jonatan dalam lima duel mereka.
Baca Juga: Penyesalan Mantan Tandem Hendra Setiawan Keluar dari Timnas Bulu Tangkis Malaysia
Performa meyakinkan Lee kemudian berlanjut pada babak kedua dan perempat final.
Menghadapi wakil China secara beruntun, atlet berusia 22 tahun itu sukses meraih kemenangan straight game.
Lu Guang Zu ditundukkan dengan skor 21-10, 21-16 pada babak kedua, sedangkan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 sekaligus unggulan ketiga turnamen, Chen Long, dikalahkan dengan skor 21-12, 21-18.
Langkah Lee baru terhenti saat dia menghadapi pemain unggulan kedua asal Denmark, Viktor Axelsen.
Meski unggul satu gim lebih dulu, Lee masih belum bisa mengatasi ketangguhan mental bertanding Axelsen.
Dia tersisih dari All England Open 2020 setelah kalah dengan skor 21-17, 13-21, 19-21.
Baca Juga: Lorenzo Belum Pikirkan Jadi Pembalap Penuh MotoGP dengan Usia 32 Tahun
Menurut eks pemain nasional Malaysia, Datuk James Selvaraj, Lee Zii Jia sebetulnya sudah sangat siap untuk bersinar pada Olimpiade Tokyo yang semula dijadwalkan berlangsung tahun ini.
Namun, pandemi virus Corona alias Covid-19 membuat panitia pelaksana Olimpiade Tokyo memundurkan jadwal sampai ke musim panas tahun depan.
Penangguhan ini tentu akan memberi sejumlah dampak bagi para atlet, tak terkecuali Lee.
"Saya tidak bisa bicara secara umum atau memprediksi sesuatu, tetapi jika melihat performanya tahun ini, (Lee) Zii Jia bisa menjadi pemain yang diwaspadai pada Olimpiade," ucap Selvaraj, dilansir BolaSport.com dari NST.
"Zii Jia kini harus menunggu. Segala sesuatu bisa terjadi antara sekarang sampai Juli tahun depan," ujar eks Direktur Performa BAM tersebut.
"Saya pikir, ini akan menjadi persaingan terbuka pada nomor tunggal putra. Pemain Jepang, Kento Momota, bisa mendapat keuntungan dari pandemi, begitu juga pemain-pemain lainnya."
Baca Juga: Dorna Tengah Siapkan Protokol untuk Gelar Balapan MotoGP Tertutup
"Eropa menghadapi masalah terkait virus (Corona), jadi saya pikir, merupakan hal yang bijak jika pemain-pemain Malaysia menggunakan waktu pada saat ini dan tambahan waktu untuk mempersiapkan diri ke Olimpiade," kata Selvaraj lagi.
Saat ini, Lee Zii Jia menempati peringkat ke-10 dunia, naik tiga setrip dari posisi sebelumnya.
Lee menembus posisi 10 besar berkat keberhasilannya mencapai semifinal All England Open 2020.
Adapun pada peringkat "Race to Tokyo", Lee masih berada di urutan kesembilan dengan raihan 57.059 poin.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | nst.com |
Komentar