Meski sempat menyanggupi permintaan Ir Djoeanda untuk memimpin Djawatan Kereta Api (DKA) pada 1949, tubuh renta dan penyakitnya membuat pekerjaannya semakin berat.
Soeratin pun harus melanjutkan hidupnya sambil menanggung sakit dan kesulitan ekonomi hingga akhir hayatnya.
Baca Juga: Pemain Persebaya Mahmoud Eid Akui Bosan Jalani Karantina Mandiri di Swedia
Soeratin Sosrosoegondo akhirnya meninggal dunia dalam usia 60 tahun pada 1 Desember 1959. Ia meninggal dunia dalam kemiskinan.
Tak ada harta benda yang ditinggalkan olehnya kecuali nafas panjang untuk PSSI yang terus berusaha menghasilkan prestasi untuk Indonesia.
Lewat langkah kecil Soeratin, PSSI hadir sebagai organisasi sepak bola Tanah Air yang terus berupaya mengharumkan nama bangsa dan negara.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar