Menurut Sogut, langkah Arsenal menggunakan Arteta untuk meyakinkan pemain tidak selayaknya dilakukan.
Hal tersebut dapat membuat beberapa pemain yang awalnya tidak setuju akhirnya mengiyakan karena merasa berada di bawah tekanan.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, Pemda DIY Usulkan Penghentian Renovasi Stadion Mandala Krida
"Apakah tidak cukup bagi mereka dengan mengajukan proposal itu ke perwakilan pemain?" tutur Sogut seperti dikutip BolaSport.com dari The Independent.
"Klub mungkin bisa meminta pelatih mereka untuk bernegosiasi dengan pemain mengenai kebijakan itu dan ini mungkin memengaruhi beberapa lainnya."
"Terutama pemain yang lebih muda atau mereka yang sedikit terpinggirkan dari skuad yang takut akan ada dampak pribadi baginya jika ia tidak setuju."
Baca Juga: Klub-klub Liga Spanyol Sudah Diizinkan untuk Kembali Berlatih
"Dalam keadaan seperti itu, bisa dipertanyakan bahwa persetujuan dari para pemain akan mengikat secara hukum atau tidak."
"Lagi pula beberapa pemain tidak dalam posisi untuk memberikan persetujuannya karena mereka berada di bawah tekanan untuk melakukannya," Sogut menambahkan.
Baca Juga: Meski Sempat Ditolak, Sriwijaya FC Tak Menyerah Kejar Ratu Tisha
Beberapa pemain Arsenal memang diketahui menolak proposal pemotongan gaji, dan salah satunya adalah klien Sogut sendiri, Oezil.
Meskipun begitu, Oezil tidak sepenuhnya menolak pemotongan gaji yang disodorkan Arsenal.
Mantan pemain Real Madrid itu ingin melihat dampak finansial secara keseluruhan dari pandemi virus corona dan tidak ingin tergesa-gesa mengambil keputusan tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Independent, Talksport |
Komentar