Namun, Le10 Sport mengungkapkan alasan spesifik di balik kabar penolakan para pilar Marseille tersebut.
Mulanya, Eyraud hendak menerapkan pemotongan gaji 50 persen, tidak hanya selama masa pandemi, melainkan hingga kompetisi musim ini berakhir.
Kebijakan itu mungkin masih bisa diterima oleh semua anggota tim.
Baca Juga: Pemain AS Roma Sepakat untuk Tidak Menerima Gaji Selama 4 Bulan
Akan tetapi, sang presiden dinilai bertindak lebih jauh melalui program yang tak disetujui Payet, Thauvin, dan Mandanda.
Program itu ialah menerapkan pemangkasan untuk para pemain bergaji mahal sampai kontrak mereka habis di klub.
Artinya, meski pandemi berakhir dalam waktu dekat, pemain bersangkutan akan tetap mengalami pemotongan upah hingga masa kerja mereka tuntas di Marseille.
Oleh karena itulah tindakan tersebut dianggap bakal menimbulkan kerugian besar bagi pemain yang kontraknya masih tersisa lama di klub.
Khusus untuk Payet, gelandang serang yang pernah dikabarkan dipepet Real Madrid ini masih terikat kontrak sampai Juni 2022 di Marseille.
Artinya, kalau setuju dengan program itu, dia akan mengantongi separuh gaji selama 26 bulan ke depan!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | le10sport.com, Lequipe.fr, goal.com/it |
Komentar