Selain menghubungi keluarga, Greysia mengisi hari-hari di karantina dengan melakukan hal baru. Salah satunya adalah belajar piano.
Aktivitas tersebut sudah lama ingin ia coba lakukan, tetapi selalu terhalang jadwal yang padat sebagai atlet.
"Saya sudah lama belajar bermain piano, tetapi tidak pernah punya waktu," ujar Greysia melanjutkan.
"Saya jarang di rumah, dan lebih sering pergi bertanding. Kalau di asrama selesai latihan saya lebih baik tidur karena sudah lelah berlatih."
Baca Juga: Penakluk Jonatan Christie Siap Terima Sistem Skor Baru 11x5
Hal lain yang Greysia lakukan adalah mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo. Seperti turnamen olahraga lain, Olimpiade ditunda hingga tahun 2021.
Menurut Greysia, ia fokus menata mental dan pikiran.
"Persiapan saya lebih ke mental dan pikiran, karena kemarin rasanya Olimpiade sudah di depan mata tiba-tiba ditunda," tutur Greysia lagi.
"Saya lebih menjaga mood, apalagi pada usia sekarang banyak yang harus saya pikirkan. Saya lebih banyak menenangkan diri, pasrah, dan berserah."
"Dalam keadaan seperti sekarang kita tidak bisa mengendalikan hal-hal di luar kemampuan kita," ucapnya melanjutkan.
Baca Juga: Sarung Tangan dan Sepatu Kiper Ajax Amsterdam Sempat Beli di Depok
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar