"Saat unggul 6-0 pada tie-break, saya berpikir, 'oke, jangan melakukan hal bodoh' karena sudah sering saya gagal mendapatkan poin penentuan," tutur Li Na.
Kesuksesan Li Na diperkirakan disaksikan 65 juta orang lewat televisi dan online di China.
Baca Juga: MOMEN JUARA, Gol 3 Sentuhan Suci Dennis Bergkamp di Piala Dunia 1998
Baca Juga: MOMEN JUARA - Gol Langka Cambiasso di Piala Dunia 2006, dari 24 Operan dan 9 Pemain
Ia pun menjelma menjadi sosok bintang besar dan berharap kesuksesannya dapat memberikan motivasi besar bagi penerusnya.
"Jika petenis China bisa memenangi grand slam, berarti tenis China patut diperhitungkan. Saya yakin tenis China akan terus lebih besar ke depannya," ucapnya.
Li memutuskan pensiun sebagai petenis profesional saat berusia 32 tahun, tepatnya pada 19 September 2014.
Ia mengakhiri karier dengan menempati posisi keenam peringkat dunia.
Sepanjang perjalanan karier profesional, Li Na memenangi dua gelar grand slam.
Selain di Prancis Terbuka 2011, mantan ratu tenis asal Wuhan yang sekarang berusia 38 tahun ini juga pernah menjadi juara di Australia Terbuka 2014.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com, juara.net |
Komentar