Kecintaan Kaka yang besar terhadap pendukung dan klub membuat dirinya tidak ingin pindah ke mana pun dan ingin tetap bermain bersama Rossoneri.
Baca Juga: Jalani Karantina COVID-19, Gelandang Tottenham Hotspur Beralih Profesi Jadi Petani
"Setiap tahun, Real Madrid akan bertanya apakah Kaka hendak dijual, tapi Milan selalu tidak memasukkannya ke dalam bursa transfer dan dia (Kaka) juga ingin tetap di sini," ujar Paolillo.
Akan tetapi, krisis keuangan yang terus menggerogoti AC Milan rupanya membuat juru transfer klub, Adriano Galliani, tergiur untuk menjual Kaka.
Adanya hubungan dekat antara Galliani dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez, membuat transfer pemain yang identik dengan nomor 22 di AC Milan itu berjalan mulus.
Akan tetapi, proses transfer tersebut bisa dibilang terjadi secara diam-diam karena posisi Kaka waktu itu masih bersama timnas Brasil untuk menjalani laga internasional.
"Setelah pertandingan terakhirnya dengan Milan di Florence pada 2009, dia pergi untuk tugas internasional dan hanya membawa ransel," tutur Paolillo.
Baca Juga: 5 Fakta Stadion Alfredo Di Stefano, Kandang Sementara Real Madrid Musim Musim Ini
"Dia mengatakan, kita akan bertemu kembali di Bandara Malpensa dalam sebulan, tapi Milan menjual Ricky (Kaka) ke Real Madrid ketika dia di Brasil."
"Dia tidak pernah ingin pergi, dan yang dia peroleh di Real Madrid bukan masalahnya."
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar