"Terlalu membingungkan bagi para penggemar ketika ada sistem peringkat yang berbeda, logo berbeda, situs laman berbeda, kategori turnamen berbeda,” ujar petenis asal Swiss tersebut.
“Mungkin seharusnya terjadi sejak lama, namun mungkin sekarang waktu yang tepat. Ini adalah masa-masa sulit dalam setiap olahraga dan kita bisa keluar dari dua organisasi yang sedang lemah atau dengan satu organisasi yang kuat."
Ketua ATP Andrea Gaudenzi yang menanggapi saran petenis 38 tahun itu menyebut memang ada peluang yang besar melihat dari kondisi sekarang untuk menciptakan satu kesatuan.
Baca Juga: 3 Transfer Mahal yang Bisa Terjadi Usai Pandemi COVID-19, Termasuk Teman Duet Ronaldo
"Kerja sama baru-baru ini antara setiap organisasi untuk memperkuat keyakinan saya bahwa olahraga terpadu adalah cara paling pasti untuk memaksimalkan potensi kita untuk memberikan pengalaman optimal bagi para penggemar baik di televisi maupun daring,” ujarnya.
"Untuk itu, saya menyambut pandangan dari para pemain kami," kata Gaudenzi.
"Tenis selalu memimpin dalam hal menempatkan pria dan wanita bersama dalam panggung yang besar. Hal itu adalah satu kesatuan kami dan yang membedakan kami dari banyak olahraga lain."
"Kami berharap dapat terus berkolaborasi dan diskusi dengan WTA serta para pemangku kebijakan dari seluruh aspek organisasi kami," tutur Gaudenzi.
Baca Juga: Aktivitas Abduh Lestaluhu di Ternate, Bermain Sepak Bola dan ke Pasar
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Reuters |
Komentar