"Kami memilih untuk menggelar turnamen dalam lingkungan yang optimal dengan jumlah penonton sebanyak mungkin. Kami melihat kemungkinan untuk memindahkan jadwal turnamen ke musim gugur (September sampai Desember)," kata Jensen lagi.
Baca Juga: Kondisi Mulai Normal, Kejuaraan Asia 2020 Bisa Saja Digelar di Wuhan
Untuk memuluskan rencana barunya tersebut, Jensen mengatakan bahwa pihak Badminton Denmark akan melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan para stakeholders, terutama Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) dan pemegang hak siar Piala Thomas-Uber 2020.
Andai Badminton Denmark mendapat restu dari piha-pihak tersebut, mereka akan segera mencari tanggal baru yang sesuai dengan jadwal BWF terkini.
"Tentu saja kami bisa merencanakan penyelenggaraan (Piala Thomas-Uber 2020) berdasarkan jumlah penonton yang diharapkan," ucap Jensen.
"Pihak komersil dan pemegang hak siar TV telah menjual banyak tak cuma dari jumlah tiket. Jadi, bukan hanya kami yang akan memutuskan," kata dia menambahkan.
Baca Juga: Promotor Tinju Senior Merasa Ada Kedekatan Antara Bos UFC dan Donald Trump
Sebelumnya, Badminton Denmark menganggap pelaksanaan Piala Thomas-Uber pada tahun depan tidak memungkinkan.
Selain ada Olimpiade Tokyo yang bergeser ke 23 Juli-8 Agustus tahun depan, masih ada dua event besar lain yang dijadwalkan berlangsung pada 2021 yakni Piala Sudirman di Suzhou, China (23-30 Mei), dan Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol.
Sampai saat ini pun, tanggal pelaksanaan Kejuaraan Dunia 2021 masih belum bisa dikonfirmasi karena bentrok dengan Olimpiade Tokyo.
Selama ini, BWF tidak pernah menggelar kejuaraan dunia dan Olimpiade pada tahun yang sama.
Sebab, Olimpiade dianggap setara dengan kejuaraan dunia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Star |
Komentar