BOLASPORT.COM- Bagi Cristian Gonazales ada yang berbeda di bulan Ramadan kali ini mengingat pandemi corona sedang mewabah di tanah air.
Cristian Gonzales yang telah menjadi mualaf pada 2004 berganti nama menjadi Mustafa Habibi.
Sama seperti umat muslim pada umumnya Gonzales juga sebenarnya tidak ingin melewatkan bulan suci ini begitu saja.
Pasalnya di bulan Ramadan seperti ini banyak tradisi yang dijalankan oleh salah satu penyerang tersubur liga Indonesia tersebut.
Namun wabah corona yang masih menyelimuti Indonesia hingga saat ini, ada banyak tradisi yang tidak bisa dijalankan Gonzales dan umat muslim lain.
Seperti berbuka puasa bersama, sholat tarawih di masjid, dan kegiatan lain yang melibatkan banyak orang.
Baca Juga: Ini Harapan Pemain Persebaya Surabaya untuk Pengganti Ratu Tisha
"Ramadan kali ini tentu berbeda karena saat ini di tengah pandemi corona. Ibadah selama bulan Ramadan yang biasanya dilakukan di masjid, saat ini harus dilakukan di rumah," kata Cristian Gonzales dikutip BolaSport.com dari Tribunjogja.
"Begitu juga tradisi buka puasa, momen yang dimanfaatkan untuk silaturahmi rasanya tahun ini bakal sulit melakukan kegiatan ini," imbuh Gonzales
Tidak hanya sekadar itu, mantan pemain Persib ini menyayangkan satu tradisinya di dalam bulan Ramadan yang tidak bisa ia tunaikan pada tahun ini.
Diungkapkan oleh istri Gonzales, Eva Siregar satu tradisi mereka yang tidak dapat terlaksana tahun ini yakni mengunjungi Panti Asuhan mereka di Mojosari.
Seperti diketahui keluarga Cristian Gonzales memang memiliki kedekatan spiritual dengan Hj Fatimah dan Hj Nurhasanah, pimpinan majlis zikir An nur.
"Ramadan kali ini ya sepertinya harus menunda sementara tradisi ke masjid dan panti asuhan kami di Mojosari," kata Eva Siregar.
"Padahal kami sekeluarga sudah siapkan ratusan masker untuk dibagikan kepada anak panti asuhan di Mojosari.
"Namun situasinya saja seperti ini ya, kami keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok saja sebab kawasan sekitar kediaman kami di Surabaya informasinya masuk zona merah corona," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar