Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terlalu Hebat, Marc Marquez Bikin Pembalap Honda Lain Terlihat Bodoh

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 24 April 2020 | 17:41 WIB
Marc Marquez (kanan) dan adiknya, Alex Marquez, menjadi rekan satu tim di Repsol Honda pada MotoGP 2020.
TWITTER.COM/EG00
Marc Marquez (kanan) dan adiknya, Alex Marquez, menjadi rekan satu tim di Repsol Honda pada MotoGP 2020.

BOLASPORT.COM - Performa kuat Marc Marquez selain membuat Honda senang juga membuat rekan setimnya was-was karena berpotensi terlihat bodoh.

Marc Marquez telah menjelma menjadi kekuatan dominan pada ajang MotoGP. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian sang pembalap tim Repsol Honda.

Marquez sukses menyapu bersih gelar juara MotoGP dalam empat musim terakhir. Dua musim terakhir dia nyaris tak pernah absen dari podium kecuali gagal finis.

Sayangnya, kesuksesan Marquez tidak diikuti oleh pembalap Honda lainnya. Sejak 2018 Marquez seolah berjuang sendirian untuk menyumbang poin bagi Honda.

Baca Juga: Pemilik New York Knicks Sumbang Plasma Darahnya untuk Penelitian Covid-19

Pada musim 2018 Dani Pedrosa hanya bisa bertengger di posisi ke-11 klasemen tanpa satupun hasil podium sementara rekan setimnya kukuh di puncak klasemen.

Jorge Lorenzo yang menggantikan Pedrosa pada 2019 lebih apes lagi. Por Fuera terdampar di peringkat 19 klasemen dan tak pernah sekalipun finis di posisi 10 besar.

Satu-satunya pembalap Honda yang rutin mendekati posisi Marquez adalah Cal Crutchlow (LCR Honda) yang menghuni grup papan tengah MotoGP.

Ketimpangan yang dialami pembalap Honda menjadi sorotan. Giacomo Guidotti yang merupakan mantan kepala kru Pedrosa berusaha menjelaskannya.

Baca Juga: 5 Atlet Muslim Tersukses di Dunia, Salah Satunya Musuh Bruce Lee

Seperti dilansir BolaSport.com dari Moto.it, Guidotti menyatakan bahwa Honda sebenarnya tidak terlalu berat sebelah soal pengembangan motor.

"Honda mengembangkan motornya secara pararel demi memuaskan kedua pembalapnya dengan motor yang seimbang," ujar Guidotti.

"Pedrosa kesulitan karena alasan lain. Soal Lorenzo, anggap saja motor Honda tidak begitu cocok dengan karakternya tetapi dengan setelan bagus dia bisa tampil kuat."

Guidotti yang mengepalai garasi Pedrosa pada 2017 dan 2018 menyebut bahwa hasil buruk The Little Spaniard dikarenakan mental yang jatuh akibat rentetan kecelakaan.

Baca Juga: KILAS BALIK - Marc Marquez Absen dari Latihan Bebas Setelah Makan Bakso

"Pada 2017 Pedrosa selalu berada di posisi empat besar dan beberapa kali menang. Kemudian ada kecelakaan yang menjatuhkan mentalnya," ucap Guidotti.

"Selain itu persaingan saat ini juga mengharuskan pembalap siap menghadapi berbagai manuver dan itu tidak disukainya," imbuhnya.

Meski kegagalan pembalap Honda dikarenakan faktor lain, Guidotti tidak menampik bahwa Marquez memiliki bakat luar biasa sehingga sanggup mengalahkan rekan setimnya.

Saking kuatnya Marquez, Guidotti sampai khawatir pembalap asal Cervera tersebut berpotensi membuat pembalap Honda lainnya terlihat bodoh.

Baca Juga: 2 Eks Pemain Malaysia Kritik Wacana Perubahan yang Diusulkan BWF

"Marquez telah menaikkan standar terlalu tinggi sehingga dia bisa saja 'mengolok-olok' pembalap yang memiliki motor yang sama dengannya," kata Guidotti.

"Pastinya itu sulit tetapi juga kompetitif dalam semua aspek," sambung pria yang hampir empat tahun bekerja di HRC (Honda Racing Corporation) itu.

Semenjak Pedrosa pensiun pada akhir musim 2018, Giacomo Guidotti beralih menjadi kepala kru bagi Takaaki Nakagami di tim satelit LCR Honda.

Menjadi kepala kru Nakagami bisa jadi membuat Guidotti lebih rileks.

Sebab, Nakagami menjadi satu-satunya pembalap Honda yang tidak menggunakan versi terbaru motor RC213V seperti halnya Marquez.

Sementara Marc Marquez dkk. menggunakan motor teranyar RC213V pada MotoGP 2020, pembalap asal Jepang itu dipersenjatai motor tahun 2019.

Baca Juga: UEFA Tegaskan Nama Euro 2020 Tidak Berubah meski Digelar Tahun 2021

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : Moto.it
REKOMENDASI HARI INI

Pernikahan Ketiga Claudio Ranieri dan AS Roma, Misi Mustahil yang Terakhir untuk Selamatkan Serigala

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
PSM
10
17
7
PSBS Biak
10
15
8
Persik
10
15
9
Arema
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X