"Kami tahu beberapa negara sudah memulai kembali latihan mereka dalam skala yang lebih kecil. Tentu saja, kami (BAM) ingin juga melakukan hal sama jika memungkinkan," ucap Goh.
"Namun, hal tersebut harus dijalankan sesuai kaidah karena kesehatan dan keselamatan para atlet adalah prioritas utama kami. Hal terakhir yang ingin kami dapatkana adalah adanya kasus baru Covid-19 dari pelatnas kami," kata Goh lagi.
Baca Juga: Jalani Program Latihan, Mike Tyson Beri Isyarat Naik Ring Lagi
Lebih lanjut, Goh mengaku telah mendiskusikan masalah tersebut dengan Dewan Olahraga Nasional (National Sports Council/NSC) dan mengajukan program latihan akan dijalani sesuai dengan prosedur operasional standar.
"Beberapa tawaran yang kami ajukan adalah pembatasan jumlah pemain dan pelatih di dalam hall, memberlakukan social distancing, serta semua pemain yang kembali ke pelatnas akan menjalani tes dan mendapatkan sertifikat sehat sebelum melanjutkan program latihan," tutur Goh.
"Saya yakin, NSC akan mengupayakan sesuatu supaya Dewan Keamanan Nasional bisa memberi lampu hijau bagi para atlet yang akan dan berpeluang tampil pada Olimpiade Tokyo untuk melanjutkan program latihan," kata dia lagi.
Baca Juga: Petronas Yamaha Cuma Bisa Pasrah Tunggu Keputusan Valentino Rossi
Andai semua berjalan lancar, Datuk Kenny Goh memastikan bahwa para atlet elite untuk Olimpiade Tokyo akan mendapat prioritas utama dalam menjalani program latihan.
"Jumlah atlet dan pelatih kami sekitar 120 orang, termasuk timnas junior. Skuad elite mungkin hanya 20 persennya," ujar Goh.
"Tidak boleh ada waktu yang terbuang. Akan membutuhkan sedikit waktu untuk mengembalikan mereka (atlet elite) untuk kembali tajam dan berada dalam kondisi optimal setelah absen lama."
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Star |
Komentar