BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra mengaku keberhasilannya saat ini tak lepas dari peran sang ayah.
Menjadi seorang pelatih yang bisa meraih juara dua kali beruntun di Liga Indonesia merupakan sebuah prestasi yang tak bisa dianggap remeh.
Hal tersebut yang membuat nama Stefano Cugurra menjadi salah satu pelatih yang diperhitungkan saat ini.
Setelah sukses membawa Persija Jakarta pada tahun 2018, di tahun berikutnya pria yang sering di sapa Teco tersebut berhasil membawab Bali United menduduki peringkat pertama pada akhir musim 2019.
Kehebatan Teco pun diakuinya tak didapatkan secara instan.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Bali United, mengenal dunia sepak bola dari sang Ayah sejak usia kecil menjadi salah satu kunci kesuksesan Teco saat ini.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 18 - Menanti Kembalinya Sang Kobra
Sang Ayah, Gildo Rodrigues sendiri juga merupakan seorang pelatih.
Bahkan Gildo sempat menjadi pelatih di negara-negara besar seperti Kuwait, Liberia, UEA, Bahrain, dan USA.
"Saya banyak belajar ilmu kepelatihan dari Ayah saya," kata Teco.
"Saya belajar banyak program latihan dari Brasil, saya ikut dia sebagai pelatih sepak bola di beberapa negara seperti Kwait, Liberia, UEA, Bahrain, USA hingga indonesia bersama tim Persebaya," jelas Teco.
Ayah Teco sendiri pernah melatih Persebaya Surabaya pada tahun 2007 silam.
Akan tetapi ketika melatih klub asal Kuwait yang membuat Teco terkesan dengan Gildo.
Pasalnya ketika berkarier di Kuwait, Gildo berhasil meraih beberapa gelar juara.
"Saya terkesan saat itu ayah berkarier di Kuwait, waktu itu ayah saya sering membawa timnya juara Liga dan copa di sana," ucap Teco.
Kala itu Gildo sukses membawa Al-Salmiya FC juara liga Kuwait pada tahun 1981.
Baca Juga: Tiga Pemain PSIS Ini Beralih Menjadi Wirausahawan Seusai Liga Dihentikan
Sementara untuk juara copa, didapatkan Gildo pada tahun 1993 bersama klub yang sama.
Akibat prestasi tersebut, pada tahun 1993 pun Gildo ditunjuk untuk melatih timnas Kuwait.
"Selain itu, dia juga pernah menangani timnas Kuwait, hingga akhirnya saya suka sepak bola dari ayah saya karena pekerjaannya," tutur Teco.
Buah tak jatuh dari pohonya, itulah pepatah yang tepat menggambarkan sosok Teco.
Kualitasnya saat ini terbentuk dari pengalaman selama bertahun-tahun yang ia dapatkan dari sang Ayah selama menjadi pelatih.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | baliutd.com |
Komentar