BOLASPORT.COM - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengungkapkan tiga skenario untuk penyelenggaraan MotoGP musim 2020.
MotoGP 2020 masih menjadi tanda tanya semenjak pandemi virus corona membuat ajang balap motor paling bergengsi itu mengalami jeda panjang.
Nyaris tidak ada kompetisi yang berlangsung di MotoGP 2020 kecuali balapan kelas Moto2 dan Moto3 pada seri pembuka di Losail, Qatar, pada 8 Maret silam.
Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP berpikir keras untuk menjalankan roda kompetisi di tengah pembatasan perjalanan dan larangan kegiatan publik di berbagai negara.
Baca Juga: Serena Williams Ditantang Banting Setir Jadi Pegulat di WWE
Saat ini sudah ada 11 seri balap di MotoGP 2020 yang mengalami penundaan atau pembatalan. Tujuh di antaranya sudah resmi diumumkan oleh MotoGP.
Mereka adalah MotoGP Qatar (8 Maret), Thailand (22 Maret), Americas (5 April), Argentina (19 April), Spanyol (3 Mei), Prancis (17 Mei), dan Italia (31 Mei).
Sementara MotoGP Jerman (21 Juni), Belanda (28 Juni), dan Finlandia (12 Juli) berpotensi besar ditunda karena panita penyelenggara sudah menyatakan menarik diri.
Jika mengacu pada jadwal MotoGP 2020 terakhir, paling cepat kompetisi baru bisa dimulai kembali dengan GP Republik Ceska pada 9 Agustus.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 18 - Menanti Kembalinya Sang Kobra
Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna telah memiliki tiga skenario untuk MotoGP 2020. Menurutnya, kejuaraan bisa dimulai lebih cepat tetapi juga lebih lambat.
Dalam wawancara yang dilansir BolaSport.com dari AS, Ezpeleta menyebut bahwa memulai MotoGP 2020 pada Juli nanti adalah skenario terbaik yang bisa terjadi.
"Skenario pertama adalah membuka kejuaraan pada akhir Juli dengan balapan-balapan yang sudah ditunda," tutur Ezpleta memaparkan.
"Jika tidak, kita bisa memulainya pada Agustus di Brno dan Austria, kemudian mengikuti jadwal yang belum dirilis sejauh ini dan menggelar balapan hingga akhir November."
Baca Juga: Update MotoGP 2020 - Seri Finlandia Ditunda, Kejuaraan Baru Bisa Dimulai pada Agustus?
Ezpeleta menjelaskan bahwa skenario terbaik itu bisa membuat pihaknya menghelat 12 hingga 13 seri balap pada MotoGP 2020.
Adapun skenario kedua adalah memulai kejuaraan pada September. Jika demikian, MotoGP 2020 bisa berlangsung sampai pertengahan Desember.
"Awal kompetisi akan digelar di Eropa ketika cuacanya bagus kemudian kami beralih ke benua lain di mana kami bisa menggelar balapan," imbuih Ezpeleta.
"Dari sana kami bisa mengatur balapannya dan menggelar dua seri beruntun di tempat yang sama, dalam dua pekan secara beruntun, untuk meminimalisir perjalanan."
Baca Juga: Daftar 13 Bek Tengah Tersubur di Eropa, Minggir Van Dijk dan Ramos!
Sementara skenario terburuk adalah tidak menggelar balapan sama sekali dan hanya melangsungkan tes pada akhir tahun [ralat: menggelar rangkaian seri balap secara beruntun di tempat yang sama].
"Skenario terakhir adalah jika tersisa November dan Desember," kata Ezpeleta.
"Kami akan berkonsentrasi di dua atau tiga sirkuit dan melakukan tiga seri balap di masing-masing sirkuit," ucapnya memungkasi.
Carmelo Ezpeleta sendiri berharap pihaknya bisa mendapat gambaran yang lebih jelas soal jadwal MotoGP 2020 pada pekan depan.
"Pekan depan kami kami akan memiliki sebuah ide bagaimana kami akan menggelar kejuaraan ini," ucapnya.
Baca Juga: Musim Terakhir Direkam, Mungkinkah Ada Dokumenter tentang Kobe Bryant?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | as.com |
Komentar