"Seharusnya Anda harus mengetahui siapa saja pemain yang menolak keputusan tersebut," tutur gelandang yang pernah membela Arsenal selama 12 tahun itu menambahkan.
Parlour mengungkapkan jika ada alasan mengapa Arsenal menjadikan Oezil sebagai kambing hitam terkait penolakan kebijakan pemotongan gaji.
Gaji pemain asal Jerman yang memakan biaya besar diduga menjadi alasan mengapa klubnya menyalahkan sang pemain.
Baca Juga: Man United Khawatirkan Mental Pemain Selama Isolasi Mandiri COVID-19
"Oezil menghabiskan dana Arsenal sebesar 350 ribu pounds (sekitar Rp 6,7 miliar) per minggu," ujar Parlour dilansir dari sumber yang sama.
"Namun, saya juga melihat bahwa hal tersebut juga merupakan kesalahan yang dilakukan oleh Arsenal sendiri karena memberinya gaji sebesar itu."
"Anda tidak akan pernah menerima pemotongan gaji tersebut, seharusnya keputusan itu tidak benar-benar terjadi," kata pemain yang pernah membela Hull City dan Middlesbrough melanjutkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar