Pertama, kesigapan pemerintah yang langsung menetapkan darurat kesehatan pada 1 Februari 2020.
Dua minggu kemudian, karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi.
Pemerintah Vietnam juga menghentikan segala aktivitas penerbangan dari Hanoi ke Cina.
Penutupan perbatasan sepanjang 870 mil (1.400 kilometer) ke China dan menghentikan semua kecuali perdagangan penting dan perjalanan.
Baca Juga: Walau Sudah Bebas Virus Corona, Nasib F1 GP Vietnam 2020 Belum Pasti
Selain peningkatan kualitas kesehatan dalam hal alat maupun tenaga medis, pemerintah Vietnam juga gencar menindak penyebar berita hoax.
Hal ini demi memberi rasa aman sekaligus agar ketepatan data dapat dipercaya.
Bahkan tak sedikit orang yang telah didenda karena kasus penyebaran berita palsu.
Langkah lainnya yaitu melarang perdagangan satwa liar, memperpanjang libur sekolah serta pembebasan pajak untuk pasokan medis berupa masker, pembersih tangan, dan APD.
Baca Juga: Riko Simanjuntak Bicara Sempat Tolak Persija dan Akhirnya Berjodoh
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas, aff.com, Nikkei Asian Review |
Komentar