"Semacam bus dengan baling-baling terpasang. Saya bukan orang yang beriman, tetapi di sana saya selalu melakukan dua puluh doa cepat sebelum berangkat,” kata Pluim.
Pluim juga mengatakan berbagai tradisi yang menarik yang ia temui di tanah Papua.
"Kami bermain di tengah hutan. Rekan tim memberi tahu saya bahwa di Papua masih ada ketel uap dan tombak, tetapi saya belum melihatnya. Alam di sana luar biasa," kata Pluim memuji keindahan Papua.
Baca Juga: Pemerintahnya Berhasil Lawan Corona, Liga Vietnam Kembali Bergulir
Di sisi lain, pemain berusia 31 tahun itu mengungkapkan kekaguman terhadap fanatisme sepak bola Indonesia, khususnya di Makassar.
"Orang-orang Indonesia itu tergila-gila pada sepak bola. Ketika saya tiba di stadion kami, stadion penuh, dengan 15 ribu orang."
"Mereka bernyanyi, menjerit, menari, drum, kembang api. Satu pesta besar,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | TribunTimur.com, Voetbal International |
Komentar