BOLASPORT.COM - Gelandang serang PSM Makassar, Wiljan Pluim, menceritakan berbagai pengalamannya selama memperkuat Laskar Juku Eja kepada media Belanda, Voetbal International.
Wiljan Pluim sudah bergabung bersama PSM Makassar sejak 2017.
Berbagai pengalaman pernah Wiljan Pluim rasakan selama bermain di kancah sepak bola tanah air.
Wiljan Pluim pernah bertemu ular sebesar anaconda di stadion Andi Mattalata, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Di stadion kami masih ada rumput liar di belakang gawang, terkadang rumput itu sangat tinggi," ucap Wiljan Pluim.
"Ketika kami berlatih, pengelola lapangan keluar dengan memegang sesuatu, seekor ular sepanjang tiga kaki. Kami hanya melihatnya, lalu kami mulai berlatih lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Bandara Ditutup, Gelandang Asing Borneo FC Tinggal di Banjarmasin hingga Juni
Tak hanya itu ia juga menceritakan laga tandang terjauh dan paling menantang saat bertamu ke markas Perseru Serui (sekarang Badak Lampung).
Pluim menyebut bahwa ia sampat ketakutan ketika harus menggunakan pesawat kecil untuk sampai ke sana.
"Saya tidak sering takut. Nah, kalau kami harus pergi ke Papua. Ketika kami tiba di sana dengan pesawat, kami harus terbang tiga puluh menit lagi dengan pesawat lain."
"Semacam bus dengan baling-baling terpasang. Saya bukan orang yang beriman, tetapi di sana saya selalu melakukan dua puluh doa cepat sebelum berangkat,” kata Pluim.
Pluim juga mengatakan berbagai tradisi yang menarik yang ia temui di tanah Papua.
"Kami bermain di tengah hutan. Rekan tim memberi tahu saya bahwa di Papua masih ada ketel uap dan tombak, tetapi saya belum melihatnya. Alam di sana luar biasa," kata Pluim memuji keindahan Papua.
Baca Juga: Pemerintahnya Berhasil Lawan Corona, Liga Vietnam Kembali Bergulir
Di sisi lain, pemain berusia 31 tahun itu mengungkapkan kekaguman terhadap fanatisme sepak bola Indonesia, khususnya di Makassar.
"Orang-orang Indonesia itu tergila-gila pada sepak bola. Ketika saya tiba di stadion kami, stadion penuh, dengan 15 ribu orang."
"Mereka bernyanyi, menjerit, menari, drum, kembang api. Satu pesta besar,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | TribunTimur.com, Voetbal International |
Komentar