BOLASPORT.COM - Pembalap Moto2 asal Italia, Luca Marini, yang merupakan saudara tiri Valentino Rossi mengakui bahwa peluangnya ke MotoGP musim depan telah berkurang karena pendemi virus corona.
Luca Marini dipertimbangkan naik ke kelas MotoGP 2021 menyusul hasil yang dia dapat pada Moto2 2019. Marini menempati posisi keenam dalam klasemen akhir pembalap.
Namun, Luca Marini percaya bahwa ketidakpastian yang disebabkan oleh situasi COVID-19 membuat tim MotoGP tidak akan memasukkan pembalap baru pada musim 2021.
Baca Juga: Comeback GP Finlandia Selama 38 Tahun Tertunda, Ini Jadwal MotoGP 2020
"Saya pikir pasar pembalap akan sedikit lebih terhambat karena pada akhirnya kami bahkan tidak tahu apakah kami dapat balapan pada 2020," kata Marini dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
"Jika saya adalah tim MotoGP, saya akan mencoba untuk meninggalkan semuanya seperti saat ini," ucap pembalap berusia 22 tahun ini.
Moto2 dan Moto3 dapat memulai balapan pertama mereka di Qatar. Tetapi sejak itu, kedua kelas balap tersebut mengalami masa hiatus dengan MotoGP.
"Saya tidak terburu-buru ke MotoGP dengan tulus. Saya suka Moto2. Saya pikir MotoGP meningkatkan nilainya karena pembalap berbakat dan level motor. Ini adalah sesuatu yang saya sangat suka dan juga penting untuk masa depan saya."
"Tujuan untuk sampai ke MotoGP pasti tetap. Tetapi, saya harus tetap fokus pada Moto2 dan mendapatkan hasil yang bagus karena pada akhirnya hasil yang membuat Anda maju," ujar Marini.
Baca Juga: MotoGP Harus Berharap yang Terbaik, tetapi Merencanakan Hal Terburuk
Terlepas dari keterkaitannya yang jelas dengan Yamaha, Marini mengatakan bahwa ia berpikiran terbuka tentang pabrikan atau tim yang pada akhirnya ia membuat dia melangkah ke kelas premier.
"Saat ini saya bisa melihat bahwa tim-tim di MotoGP semuanya sangat kompetitif. Ada banyak pembalap cepat satu detik per lap dan seluruh grid dalam dua detik," aku Marini.
"Jika saya memiliki kesempatan, jelas bahwa saya ingin naik kelas di sebuah proyek di mana saya merasa sangat terlibat. Tim yang memberi saya banyak motivasi, mencoba menunjukkan kepada semua orang bahwa saya kuat, cepat, dan saya juga bisa bersenang-senang di MotoGP."
"Pada akhirnya, yang kami inginkan adalah berusaha untuk menang, berjuang untuk hasil karena disitulah emosi yang paling indah dirasakan," ujar Marini.
Marini memulai musim 2020 dengan awal yang sulit di Qatar.
Dia mayoritas memimpin balapan. Namun, dia mengalami masalah ban depan dan merosot ke posisi ke-12 setelah disusul Jake Dixon (Angel Nieto) pada lap terakhir.
Baca Juga: Rossi Butuh Jalani Balapan pada 2020 untuk Beri Keputusan soal Masa Depannya
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar