Setelah itu, ia sempat dikabarkan akan menjadi juru latih baru Persebaya Surabaya di Liga 1 2019, yang sudah berjalan lebih dari setengah musim.
Namun kontrak dari Bajul Ijo batal karena Riedl harus menjalani operasi jantung.
Baca Juga: Promosi Adik Valentino Rossi ke MotoGP Tertunda karena Wabah Virus Corona?
Austrian TV has Alfred Riedl as a pundit for #MARIRN. Riedl was a coach of Moroccan side Olympique Club de Khouribga, and was Sporting Director of Iran in 1996. He’s just finished explaining playing football during Ramadan. pic.twitter.com/Yk0KpP1khV
— Dan Pordes (@danpordes) 15 June 2018
Tebak siapa nama pelatih Tim Nasional Indonesia yang ada di gambar ini? #ISC2016 #Timnas #Indonesia pic.twitter.com/zPCadrrJwi
— Shopee Liga 1 (@Liga1Match) 29 December 2016
"Saya bukan orang yang ambisius yang ingin tetap di bangku cadangan (memimpin tim) hingga usia 75 tahun," ujarnya.
"Saya tak menikmati melakukannya. Saya lebih memilih bermain golf ketika saya sehat dan menikmati hidup sebisanya," tambahnya.
Riedl juga membagikan pengalamannya menjadi komentator selama Piala Asia 2019. Ia mengaku tak cukup menikmatinya, meski menyebut itu adalah pengalaman unik.
"Bekerja menjadi pundit di TV selama Piala Asia adalah pengalaman unik, tetapi itu bukan (diri) saya," katanya.
Eks pelatih timnas Indonesia lainnya, Luis Milla juga mengutarakan hal serupa mengenai menjadi pundit di TV.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | As, weltfussball.at |
Komentar