"Jika kami ingin menang maka kami harus menggunakan amunisi terbaik baik itu software, hardware, pembalap, atau mekanik," ucapnya menambahkan.
Keputusan Yamaha menggusur Rossi bisa dimengerti.
Sebab, sementara Rossi belum yakin memperpanjang kariernya di MotoGP, Yamaha harus mengamankan dua aset berharganya.
Adalah Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, dua sosok pembalap Yamaha yang sedang on-fire hingga menjadi incaran pabrikan lainnya di MotoGP.
Baca Juga: Gara-gara Kemahalan, Barcelona Urung Daratkan Wonderkid Brescia
Quartararo membuktikan dirinya sanggup menjadi pembeda ketika meraih hasil bagus di tengah krisis yang dialami Yamaha dalam beberapa musim terakhir.
Adapun Vinales juga berhasil kembali bersaing di grup terdepan semenjak menemukan kepercayaan diri dengan motor YZR-M1 dan timnya.
Di sisi lain, kepercayaan diri Rossi justru menurun akibat hasil buruk yang diraihnya sepanjang paruh musim kedua MotoGP 2019.
Jarvis percaya diri bahwa keputusan Yamaha dalam bursa pembalap kali ini akan membawa mereka kembali ke jalur kemenangan.
Baca Juga: Beda Pandangan, Dominic Thiem Ogah Bantu Petenis Peringkat Rendah
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar