"Pernah alami hal seperti ini, saat itu saya main di Pelita Jaya, hampir juara," kata Pasek.
"Saat itu tapi pas kena krisis moneter, status force majeure karena kejadian 1998," jelas Pasek.
Kala itu, Pasek mengaku mendapatkan bayaran 250 ribu per pertandingannya.
"Saat itu nyari hidup sempat tarkam, saat itu dibayar Rp 250 ribu per pertandingan," ucap Pasek.
Lebh lanjut lagi, keikutsertaannya pada ajang tarkam juga didorong karena harus menghidupi anaknya yang baru berusia dua tahun.
"Waktu itu Ptong (Andhikka Wijaya) baru usia dua tahun,"
"Karena dia kelahiran 1996, ya kami sempat kesusahan saat itu," tutur Pasek.
Setelah kriris berakhir, Pasek pun mulai kembali memulai petualangannya di dunia sepak bola.
Baca Juga: Sebut Persib Sedang dalam Kondisi Kuat, Kim Jeffry Berharap Kompetisi Segera Dilanjutkan
Tepat nya pada tahun 2001, lelaki yang saat ini berusia 50 tahun itu bergabung bersama Pelita Solo.
Sementara 3 tahun berselang, pada tahun 2004 Pasek memutuskan untuk pensiun di tim Persekaba Bandung.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar