BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, turut memberikan komentar terkait pemberhentian kompetisi Liga Belanda, Eredivisie musim 2019-2020.
Liga Belanda telah memutuskan membatalkan kompetisi sekaligus meniadakan tim juara dan degradasi.
Sejatinya, klub Ajax Amsterdam saat ini menjadi pemuncak klasemen sekaligus calon terkuat peraih kampiun juara.
Ini adalah kali pertama Eredivisie tanpa juara dan degradasi sejak musim 1944-1945 yang batal karena perang dunia ke-2.
Baca Juga: Tak Terkendala Apapun, Kiper Persib Akui Lancar Berlatih Mandiri
Liga Belanda juga menjadi kompetisi kedua di Eropa yang mengumumkan menghentikan musim kompetisi 2019-2020 karena dampak dari pandemi COVID-19.
Sebelumnya Liga Belgia memulai langkah tersebut.
Menanggapi penghentian tersebut Robert Alberts mengatakan bahwa keputusan itu bukan mutlak dari asosiasi sepak bola Belanda (KNVB).
"Keputusan di Belanda untuk menghentikan liga bukan keputusan dari KNVB. Semua harus paham mengenai hal ini," ujar Robert Alberts dikutip BolaSport dari Tribun Jabar, Kamis (30/4/2020).
Eks pelatih Arema FC itu mengungkapkan bahwa keputusan tersebut berasal dari klub-klub kontestan Eredivisie.
"Dari pertemuan itu, yang saya tahu, 14 klub positif (sepakat dihentikan), 7 klub berpendapat netral dan 7 tim bersebrangan dengan keputusan itu," ujarnya.
"Jadi para prinsipnya itu adalah keputusan demokratis yang dibuat oleh klub. Tapi KNVB yang akhirnya memutuskan itu berdasarkan apa yang disepakati oleh klub," tambahnya.
Menurut pelatih yang juga pernah membawa Sarawak FA menjuarai Liga Malaysia itu penghentian Liga Belanda sudah sangat benar dan tepat.
"Karena memang lebih baik menghentikan liga dan memulai liga baru ketika krisis ini sudah usai," katanya.
Baca Juga: Menu Buka Puasa dan Aktivitas Rahmad Darmawan di Bulan Ramadan
Lebih lanjut Robert Alberts menambahkan memang pasti ada yang menginkan kompetisi tetap berlanjut.
Namun karena kebanyakan lebih memperhatikan nyawa seseorang makan diputuskanlah liga berhenti.
"Tentunya memang ada orang dan klub yang tidak setuju, tapi mayoritas setuju karena keputusan dibuat oleh klub dan disetujui KNVB," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribunjabar.id |
Komentar