Sebab, pada turnamen terakhir yang diikuti, All England Open 2020, Lee tampil cemerlang.
Atlet berusia 22 tahun itu mampu menembus semifinal pada partisipasi pertamanya.
Perjuangan Lee menuju babak empat besar pun terbilang tidak mudah.
Lee harus mengalahkan wakil Indonesia, Jonatan Christie -yang selalu menang atas dia sebelumnya- pada babak kesatu, kemudian menundukkan juara Olimpiade Rio 2016 dari China, Chen Long, pada perempat final.
Langkah Lee baru terhenti saat dia bertemu eks pemain nomor satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen, pada semifinal.
Baca Juga: Rekam Jejak Anthony Sinisuka Ginting Hadapi Top 5 Tunggal Putra
Meski begitu, apa yang ditunjukkan Lee pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu sudah menjadi sinyal waspada tersendiri bagi para rivalnya.
Lee pun yakin dia bisa tampil lebih baik saat turnamen bulu tangkis internasional kembali digulirkan.
"Di sisi lain, saya juga berpikir bahwa keputusan menunda penyelenggaraan Olimpiade dan Kejuaraan Dunia ke tahun depan adalah hal bagus," ucap Lee.
"Saya tidak buru-buru ingin berkompetisi. Setidaknya, saya jadi punya lebih banyak waktu untuk mengembalikan performa saya," kata Lee lagi.
Di bawah kebijakan yang diberlakukan oleh badan Conditional Movement Control Order (CMCO), olahraga yang tidak melibatkan kontak fisik dapat melanjutkan kegiatan dengan peraturan ketat.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | nst.com |
Komentar