BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, membeberkan nama-nama yang dinilai punya potensi untuk menjegal dominasi Marc Marquez di MotoGP.
Dominasi Marc Marquez bersama timnya Repsol Honda di kelas utama MotoGP belum tergoyahkan hingga berkahirnya kompetisi pada musim 2019.
Rider berjulukan The Baby Alien itu tampil impresif bersama motor balap Honda RC213V hingga membukukan 18 podium dan 12 kemenangan.
Penampilan Marc Marquez yang seolah tak terbendung itu juga berimbas ke timnya yang menuai triple crown alias tiga gelar sekaligus dalam satu musim.
Baca Juga: Kisah Si Iblis Kecil yang Rela Tunggu 2 Jam Demi Foto Bareng Valentino Rossi
Selain menjuarai kategori pembalap, rider asal Spanyol itu menjadi aktor utama bagi kesuksesan Honda dalam dua kategori lainnya yakni tim dan konstruktor.
Dominasi Marc Marquez digadang-gadang akan menemui ancaman dalam beberapa musim depan, seiring kian matangnya penampilan Fabio Quartararo.
Pembalap asal Prancis yang memperkuat tim Petronas Yamaha tersebut dinilai akan mampu menjadi penantang terkuat Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia.
Hal tersebut juga diamini oleh pengamat MotoGP, Carlo Pernat, yang tidak lagi meragukan bakat dan talenta dalam diri pembalap berusia 21 tahun itu.
Baca Juga: Lupakan Rekor Valentino Rossi, Marc Marquez Ingin Juara Dunia Setiap Tahun
Selain Quartararo, pria berkebangsaan Italia itu juga menyebut nama lain yang dinilai mempunyai potensi untuk menggulingkan hegemoni Marc Marquez.
Secara mengejutkan Carlo Pernat menyebut nama Andrea Iannone yang kini membalap untuk tim Aprilia Gresini, tim yang sudah tiga musim menjadi juru kunci di MotoGP.
Sejak pindah ke Aprilia musim 2019, pembalap berjuluk The Maniac Joe itu memang belum pernah sekalipun menang ataupun finis di posisi tiga besar.
Hasil terbaiknya tatkala melaju di atas motor RS-GP adalah finis di urutan keenam, tatkala dia mengaspal di Sirkuit Philip Island, Australia.
Baca Juga: Terungkap, Ini Penyebab Pemain Indonesia Sulit Berkarier di Eropa
"Jika kita berbicara soal talenta, saya rasa yang ada hanyalah Quartararo dan Iannone," kata Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Saya bukan lagi manajernya [Iannone], jadi saya akan mengatakannya secara lantang," ucap pria berusia 71 tahun tersebut menambahkan.
Andrea Iannone menjadi rival Marc Marquez semasa tampil di Moto2 pada 2011 dan 2012. Namun begitu, Iannone selalu berada di bawah Marquez dalam klasemen akhir.
Baca Juga: Kembali Ke Malaysia, Rexy Mainaky Enggan Perpanjang Kontrak dengan Asosiasi Bulu Tangkis Thailand
Saat Marquez menjadi runner-up Moto2 2011, Iannone berada di posisi ketiga. Posisi Iannone juga masih sama ketika Marquez menjuarai Moto2 pada musim berikutnya.
Sementara Marquez sudah enam kali menjadi kampiun MotoGP, Iannone 'hanya' satu kali menang balapan dan 11 kali naik ke atas podium.
Di sisi lain, mengalahkan Marquez bukan menjadi fokus utama Iannone saat ini. Pasalnya, Iannone harus berurusan dengan kasus doping yang tengah menjeratnya.
Iannone mendapat skors selama 18 bulan dari ajang balap motor, terhitung sejak hukumannya dimulai Desember 2019.
Mantan pembalap tim Ducati itu masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding demi terbebas dari hukuman.
Baca Juga: Tutorial Kalahkan Marc Marquez dari Bos Ducati untuk Andrea Dovizioso
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | gpone |
Komentar