BOLASPORT.COM - Asisten pelatih Liverpool, Peter Krawietz, membeberkan taktik yang digunakan timnya ketika berhasil mengalahkan Barcelona di Liga Champions 2009.
Kemenangan Liverpool atas Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions 2019, disebut-sebut sebagai salah satu momen terbaik dalam sejarah kompetisi tertinggi di Benua Eropa tersebut.
The Reds berhasil melibas Lionel Messi cs dengan skor 4-0 saat laga dihelat di Stadion Anfield pada Selasa (7/5/2019) waktu setempat.
Adapun pada leg pertama, Blaugrana berhasil unggul tiga gol ketika pertandingan diadakan di Stadion Camp Nou, enam hari sebelumnya.
Baca Juga: 2 Faktor yang Buat Liverpool Bisa Bantai Barcelona di Liga Champions
Asisten pelatih Liverpool, Peter Krawietz, pun membeberkan strategi ampuh guna menghadapi klub raksasa Spanyol tersebut.
Krawietz mengatakan jika dari awal hingga akhir pertandingan, The Reds harus menekan El Barca agar mereka tidak sempat mengembangkan permainan.
"Gagasan yang kami lakukan saat laga berlangsung adalah jangan membiarkan Barcelona melakukan apa yang ingin mereka lakukan," ujar Krawietz dilansir BolaSport.com dari Liverpool Echo.
"Kami terus memaksa mereka untuk melakukan hal yang berbeda dari yang biasanya. Semua orang tahu betapa bagusnya Barcelona mengembangkan permainan."
Baca Juga: Penyesalan Lionel Messi Saat Duel Kontra Liverpool di Liga Champions
Can’t believe it’s been a year since the Barcelona madness.
It was this match I feel that the trophy was in the bag. Braces from Origi and Wijnaldum ultimately sealed off the tournament for us
Messi, Suarez etc. BOTTLED IT vs a Liverpool team with no Salah or Firmino
Unreal. pic.twitter.com/QbFoWIpvvA
— RougeMen:EF* (@RougeMEF) May 6, 2020
"Teruslah menekan mereka, tetaplah bermain sambil menekan mereka, paksa mereka untuk memainkan bola panjang."
"Kemudian ketika bola melayang di udara, gunakan keunggulan tersebut untuk bermain menyerang."
"Itulah cara kami bermain melawan mereka, kemudian kita semua tahu betapa baiknya jika kita menguasai bola."
"Kondisi tersebut akan memungkinkan kami membuat banyak gol. Itulah strategi yang kami lakukan," kata pria berusia 48 tahun itu menambahkan.
Baca Juga: Terungkap, Ada Satu Cerita Sedih saat Liverpool Raih Gelar Liga Champions 2005
Menerapkan strategi tersebut, Liverpool berhasil comeback mengagumkan melalui brace yang masing-masing dicetak oleh Divock Origi dan Georginio Wijnaldum.
Skor agregat 4-3 sudah cukup membuat The Reds melangkah ke babak final melawan klub Inggris lainnya, Tottenham Hotspur.
Bermain di Stadion Wanda Metropolitano, Liverpool menang dengan skor 2-0 untuk memastikan mereka menyandang gelar juara Liga Champions 2019.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | liverpoolecho.co.uk |
Komentar