"Setelah gantung sepatu, sempat bekerja sambilan di jasa pengiriman," ujar Topas dikutip BolaSPort.com dari Tribun Jogja.
"Tetapi, keinginan untuk kembali ke lapangan memang tidak bisa ditutupi. Kemudian ada tawaran melatih klub sepak bola JIF dan tim futsal UKDW."
"Belum lama ini juga baru merintis akademi futsal 'TP Academy'. Sudah jalan satu bulan, kemudian libur aktivitas karena lapangan futsal juga ditutup akibat pandemi Covid-19," tambahnya.
Baca Juga: Kesusahan Jalani Latihan Mandiri, Pemain Bali United Akui Kehadiran Teman Sangat Membantu
Pemain kelahiran 13 Januari 1988 ini memang tidak bisa lepas dari dunia olah si kulit bulat.
Maka tidak berlebihan apabila Topas Pamungkas disebut sebagai perintis futsal di Yogyakarta bersama rekannya, Afif Altamimi.
Hingga sampai saat ini pun Topas Pamungkas masih memiliki banyak uneg-uneg dan pemikiran untuk memajukan futsal di Yogyakarta.
Menurut Topas, futsal di daerah ini memiliki potensi yang sangat besar.
"Perkembangan futsal di Yogyakarta sebenarnya bagus, cuma muara ke depannya tidak ada."
"Turnamen atau kompetisi banyak, tetapi diikuti pemain dari luar. Lokal juga ada, tetapi jarang. Yang ikut turnamen biasanya mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta. Lalu muaranya tidak ada, apakah di Linus atau Liga Pro," ujarnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar