Selain dari sang ayah, Lionel Messi-nya Indonesia juga menjelaskan sudah dari kecil dirinya mengenal sepak bola.
Baca Juga: Bek Persija Jakarta Ryuji Utomo Menarik Perhatian Media Thailand
Egy Maulana Vikri bahkan sempat dimarahi oleh orang tuanya karena tidak mengenal waktu dalam memainkan si kulit bulat.
"Dari kecil sebelum bisa berjalan sudah suka memegang bola. Kadang diomeli orang tua karena main bola dari pagi sampai maghrib (sore) tidak berhenti-berhenti," ujar Egy.
Pemain Lechia Gdansk bernomor punggung 10 tersebut juga mengenang momen pertama masuk sekolah sepak bola (SSB).
Baca Juga: Dari Banyak Striker Asing, Eks Kiper Persib Cuma Sebut 2 yang Berbahaya
Dirinya mengingat dulu masuk SSB dan klub ayahnya hingga mengikuti kompetisi di Medan.
"Pertama langsung masuk SSB dilatih bapak juga karena bapak juga punya klub. Sebelum SSB, saya latihan di rumah, setelah itu masuk SSB di Medan, di sana saya mengikuti beberapa kompetisi di Medan," tutur Egy.
Setelah dari Medan, Egy Maulana Vikri menceritakan dirinya menimba ilmu di Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan di Jakarta.
Baca Juga: Striker Persib Geoffrey Castillion Pernah Bertanding dengan Eks Liverpool dan Juventus
Egy juga menyebut ada dua sosok yang membawanya belajar sepak bola di Jakarta.
"Setelah itu di SKO Ragunan. Di SKO Ragunan itu dulu ada pak Bagja (Subagja Suihan) dan coach Indra (Sjafrie) yang pertama kali membawa saya ke Jakarta," tutur pemain dengan postur 165 cm tersebut.
Baca Juga: Kontrak di Lechia Gdansk Setahun Lagi, Ini Impian Lain Egy Maulana Vikri
Di SKO Ragunan, dirinya harus menjalankan seleksi dan latihan beberapa minggu sebelumnya diterima di sana.
Bagi Egy Maulana Vikri, dua sosok. yakni Bagja dan Indra, yang membukakan jalan pertamanya untuk menuju ke jenjang profesional.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | KEMENPORA |
Komentar