BOLASPORT.COM - Hari ini 16 tahun yang lalu, tepatnya 11 Mei 2004, Shin Tae-yong membantu timnya, Seongnam Ilhwa Chunma, mengalahkan Persik Kediri dengan skor 15-0 di Liga Champions Asia 2004.
Persik Kediri pernah menjadi salah satu klub papan atas di Liga Indonesia.
Tim berjulukkan Macan Putih itu sudah dua kali menjuarai kasta tertinggi sepak bola Indonesia yakni pada Divisi Utama 2003 dan 2006.
Dua gelar juara itu juga sempat mengantarkan Persik Kediri berlaga di kompetisi tertinggi level Asia yakni Liga Champions Asia 2004 dan 2006.
Baca Juga: Doa Egy Maulana untuk Pesepakbola Indonesia yang Masih Menunggu Kejelasan Kompetisi
Meski punya status sebagai penguasa Liga Indonesia, Persik Kediri ternyata pernah mengalami kenangan memalukan kala berlaga di Liga Champions Asia 2004.
Tepat hari ini 16 tahun yang lalu, 11 Mei 2004, Persik mengalami kekalahan telak 15 gol tanpa balas ketika menghadapi klub asal Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma.
Peristiwa itu dialami oleh Persik ketika bertamu ke kandang mantan klub pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam laga kelima Grup G di Liga Champions Asia 2004.
Berbekal kemenangan 1-0 dari laga sebelumnya melawan wakil Vietnam, Binh Dinh, Persik menatap partai tandang kontra Seongnam dengan penuh harapan.
Baca Juga: Valentino Rossi Ternyata Masih Sama Trengginasnya dengan Marc Marquez
Skuad Macan Putih yang digawangi oleh nama-nama besar seperti Hamka Hamzah, Harianto, dan Kusnul Yuli juga ingin membalaskan kekalahan 1-2 di pertemuan pertama.
Sayangnya, kedatangan mereka ke Stadion Sengnam Tancheon Sports Complex justru menjadi pengalaman paling pahit yang pernah dialami oleh Persik.
Dalam 90 menit, gawang Persik Kediri yang dikawal oleh Ngadiono harus kebobolan 15 kali.
Mirisnya, Persik sama sekali tak mampu memberikan gol balasan ke gawang Seongnam Ilhwa Chunma.
Baca Juga: Karena Alasan Ini, Egy Maulana Vikri Kubur Mimpi Main di Liga Inggris
Petaka Persik bermula ketika pemain naturalisasi Korea Selatan, Jasenko Sabitovic, berhasil mencetak gol pembuka ketika laga baru berjalan tiga menit.
Selanjutnya, Persik Kediri harus kebobolan enam gol tambahan di babak pertama dan delapan gol lagi di babak kedua.
Pelatih timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong, juga menyumbangkan satu gol dalam laga tersebut yakni pada menit ke-12.
Baca Juga: Satu Hal yang Buat Timo Werner Bakal Cocok Main di Liverpool
Sedangkan pencetak gol terbanyak dalam laga tersebut adalah Jasenko Tobic dan Lee Seong-nam yang sama-sama mengoleksi empat gol.
Hebatnya, kemenangan Seongnam Ilhwa Chunma atas Persik Kediri itu mencatatkan dua rekor di sepanjang sejarah Liga Champions Asia.
Seongnam Ilhwa Chunma jadi tim pertama yang bisa mencetak lebih dari 10 gol dalam satu pertandingan di Liga Champions Asia.
Tak hanya itu, skor 15-0 juga jadi skor terbesar yang pernah tercatat di antara empat kompetisi kontinental terbesar yakni Liga Champions, Liga Champions Asia, Copa Libertadores, dan Liga Champions Afrika.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar