Masa absen selama delapan bulan ia lewatkan dengan rehabilitasi dan latihan.
Baca Juga: Penerus Kevin Sanjaya Sukamuljo Menapak Jenjang Senior di Tengah Pandemi Covid-19
Kemenangan pada China Open 2019 seperti menambah semangatnya.
Ia lalu melaju ke semifinal Denmark Open 2019, dan menjadi finalis French Open 2019.
Hanya saja, Marin gagal juara seusai ditaklukkan pemain muda Korea Selatan, An Se-Young.
Dia lalu berlaga di Fuzhou China Open 2019, tetapi ganti ditaklukkan Tai Tzu Ying (Taiwan) pada babak pertama.
Pada 2020, Marin menjadi finalis Indonesia Masters setelah dikalahkan Ratchanok Intanon (Thailand).
Pada 2018, ia menjadi pemain putri pertama yang memenangkan tiga gelar Kejuaraan Dunia, setelah mengakhiri dominasi Asia pada Olimpiade Rio 2016.
Marin juga menjadi juara pada kejuaraan Eropa sebanyak empat kali.
Baca Juga: Saat Melati Daeva 'Terpilih' sebagai Pemeran Drama Korea The World Of The Married
"Tujuan pertama adalah Olimpiade Tokyo dan yang kedua adalah mencapai Paris 2024 untuk dapat bersaing dalam kondisi terbaik saya," katanya.
"Kerja keras, pikiran yang kuat dan tim luar biasa yang mendukung saya dengan kepemimpinan pelatih saya Fernando Rivas adalah kunci keberhasilan saya," aku Marin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF |
Komentar