"Sama juga pernah waktu seleksi timnas U-14 Indonesia. Bapak juga jadi salah satu tim seleksi, tapi saya disitu nggak lolos. Pelatihnya waktu itu Mundari Karya," ujar Asnawi lagi.
Selain pernah disembunyikan identitasnya, Asnawi juga punya tantangan lain ketika bermain dalam tim yang dikomandoi Bahar Muharram.
Keberadaan sang ayah bisa saja menjadi faktor yang membuat orang lain memandang Asnawi dapat kesempatan bermain bukan karena kualitasnya sendiri melainkan karena peran orang tua.
Baca Juga: VIDEO - Gol Petir Cristiano Ronaldo Buat 7 Pemain Inter Milan di Kotak Penalti Diam
Oleh sebab itu, pemain 20 tahun itu tidak pernah berhenti meningkatkan kualitasnya untuk membuktikan kemampuannya di lapangan.
"Yang paling saya utamakan itu orang tua. Tidak mudah punya orang tua yang jadi pelatih di tim. Banyak pro dan kontranya kalau saya setim dengan bapak," tutur Asnawi.
"Tidak selamanya saya makin bagus, pasti ada main jelek, pasti ada netizen yang menilai. Jadi saya buktikan dari situ."
Baca Juga: Ke Media Kroasia, Pelatih PSM Sebut Masyarakat Indonesia Cuek dengan Corona
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar