Rashad Holloway kemudian menjelaskan lebih detail lagi soal strategi pertarungan yang dibawa Tony Ferguson ke dalam pertandingan.
“Seluruh rencana kami adalah untuk tetap berada di luar, menyerang, bertahan lebih lama lama, dan selalu bergerak dengan tepat pada waktu yang tepat."
“Saya ingin Tony lebih menggunakan kakinya. Tony melakukan beberapa hal yang baik, seperti membuat Justin tidak seimbang dengan tendangan ke kaki," ujarnya.
Holloway juga angkat bicara soal anggapan bahwa Ferguson tidak menggunakan senjata andalannya yaitu teknik kuncian.
Baca Juga: Justin Gaethje Vs Khabib Nurmagomedov, Pemenang Bisa Hadapi Conor McGregor
Holloway mengaku dirinya juga ingin melihat Ferguson menggunakan teknik jiu-jitsu, namun situasinya ternyata tidak mudah.
Pasalnya, Gaethje bisa menjaga jarak dengan Ferguson sehingga sulit untuk melakukan takedown.
"Anda melihat semua pertarungan Gaethje, dia tidak membiarkan siapapun menjangkaunya. Dia melakukan pekerjaan yang baik," ungkap Holloway.
Kemenangan atas Tony Ferguson membuat Justin Gaethje berhak menjalani laga penyatuan gelar melawan juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov.
Adapun bagi Tony Ferguson, dia harus rela merasakan kekalahan untuk pertama kalinya sejak tren kemenangannya beruntunnya di UFC dimulai pada 2012.
Baca Juga: Bos Suzuki Sarankan Ducati Jangan Campakkan Andrea Dovizioso
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MMANews.com |
Komentar