"BWF sangat ingin mengelar Thomas-Uber Cup. Mereka akan kehilangan banyak uang andai mereka harus membatalkan ajang itu."
"Namun, coba pikirkan, andai pemerintah Denmark membuka pintu perbatasan negara mereka dan mengizinkan perkumpulan massa, siapa yang mau pergi dan ambil risiko?"
"Apa SOP-nya untuk tim-tim peserta yang terbang ke Denmark? Apakah mereka akan dikarantina? Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan," kata dia lagi.
Baca Juga: Francis Ngannou Unggah Video Latihan Bareng Mike Tyson Demi Habisi Tyson Fury
Turnamen terakhi yang digelar BWF pada kalender kompetisi 2020 ialah All England Open di Arena Birmingham, Inggris, 11-15 Maret lalu.
Setelah itu, BWF memutuskan untuk menunda semua penyelenggaraan turnamen dan membekukan peringkat dunia.
Hal serupa juga dilakukan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 yang memundurkan pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut sampai musim panas tahun depan.
Alhasil, tahun 2021 akan dipadati dengan sejumlah event besar termasuk Olimpiade, Piala Sudirman, dan Kejuaraan Dunia BWF.
Fakta inilah yang membuat BWF tidak rela Thomas-Uber Cup 2020 ikut diundur ke tahun depan.
Baca Juga: Sudah Dipuji dan Dilatih, Francis Ngannou Ogah Dukung Mike Tyson Bertinju Lagi
Namun, andai BWF tetap berkeras menggelar Piala Thomas-Uber 2020, mereka berisiko kehilangan negara-negara peserta elite.
Februari lalu, Kejuaraan Beregu Asia 2020 yang berlangsung di Manila, Filipina, tidak diikuti oleh China, Hong Kong, dan India.
Tak hanya itu, kejuaraan tersebut juga digelar di dalam ruangan tertutup alias tanpa penonton.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | NST |
Komentar