Pelatih asal Aceh tersebut dapat membangkitkan lagi semangat pemain muda seperti dirinya yang gampang ngedrop.
"Ketika saya dicoret dari timnas, coach Fakhri Husaini bilang kepada saya kalau dicoret dari timnas merupakan hal yang wajar, Saya dikasih motivasi untuk bangkit dan tidak bersedih. Dia seorang motivator tim," tutur M Supriadi.
"Dia juga menerima masukan atau saran dari pemain, dan di lapangan dia juga memperhatikan para pemainnya dengan memberi masukan."
"Ketegasan dan keberaniannya dalam mengambil keputusan menjadi teladan bagi pemain."tambah pemain Persebaya tersebut.
Sayangnya perjalanan Fakhri Husaini di timnas junior Indonesia harus berakhir pada awal tahun ini.
Baca Juga: Dua Pemain Liga Inggris Jadi Inspirasi Gelandang Persija Jakarta
Kedatangan Shin Tae-yong dkk untuk mengani timnas Indonesia menjadikan posisi Fakhri Husaini semakin sulit.
Fakhri Husaini tidak lagi diamanahi federasi untuk memegang timnas junior Indonesia ataupun sebagai asisten pelatih Shin Tae yong.
Hal ini memang sudah menjadi kesepaktan PSSI bersama tim pelatih asal Korea Selatan itu jika seluruh timnas level umur berada ditangan pelatih kepala Shin Tae yong.
Fakhri Husaini memiliki perbedaan prinsip dengan PSSI.
Ia memilih untuk menolak jabatan asisten pelatih.
Menurut Fakhri tidak fair apabila dia hanya dijadikan asisten pelatih sementara dirinya bukan pelatih gagal bersama timnas.
Baca Juga: Laporan New York Times Tentang UFC, Dana White: Saya Tak Peduli!
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Surya |
Komentar