BOLASPORT.COM- Fakhri Husaini sosok pelatih yang berhasil memaksimalkan potensi pemain muda Indonesia.
Pelatih berkepala plontos tersebut dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan anak asuhnya di timnas junior.
Dengan cara pendekatan yang seperti ayah kepada anak, tim asuhan Fakhri Husaini berhasil menorehkan beberapa prestasi salah satunya adalah menjuarai piala AFF U-16 2018.
Cara melatih Fakhri juga dirasakan berhasil oleh salah satu anak asuhnya yaitu Muhammad Supriadi.
Supriadi mengaku ia sudah mengenal Fakhri sejak dua tahun lalu.
"Orangnya tegas di lapangan dan cara melatihnya juga jelas," kata Supriyadi dikutip dari Surya.
"Jadi, kami mudah memahami apa yang diinginkan oleh dia," nilai pemain yang biasa dipanggil Supri itu.
Baca Juga: Berkelana di 4 Klub, Ini Pemain Asing dengan Pertandingan Terbanyak di Liga 1
Tidak hanya tegas di lapangan, menurut pemain Persebaya Surabata tersebut, Fakhri Husaini merupakan sosok motivator ulung.
Pelatih asal Aceh tersebut dapat membangkitkan lagi semangat pemain muda seperti dirinya yang gampang ngedrop.
"Ketika saya dicoret dari timnas, coach Fakhri Husaini bilang kepada saya kalau dicoret dari timnas merupakan hal yang wajar, Saya dikasih motivasi untuk bangkit dan tidak bersedih. Dia seorang motivator tim," tutur M Supriadi.
"Dia juga menerima masukan atau saran dari pemain, dan di lapangan dia juga memperhatikan para pemainnya dengan memberi masukan."
"Ketegasan dan keberaniannya dalam mengambil keputusan menjadi teladan bagi pemain."tambah pemain Persebaya tersebut.
Sayangnya perjalanan Fakhri Husaini di timnas junior Indonesia harus berakhir pada awal tahun ini.
Baca Juga: Dua Pemain Liga Inggris Jadi Inspirasi Gelandang Persija Jakarta
Kedatangan Shin Tae-yong dkk untuk mengani timnas Indonesia menjadikan posisi Fakhri Husaini semakin sulit.
Fakhri Husaini tidak lagi diamanahi federasi untuk memegang timnas junior Indonesia ataupun sebagai asisten pelatih Shin Tae yong.
Hal ini memang sudah menjadi kesepaktan PSSI bersama tim pelatih asal Korea Selatan itu jika seluruh timnas level umur berada ditangan pelatih kepala Shin Tae yong.
Fakhri Husaini memiliki perbedaan prinsip dengan PSSI.
Ia memilih untuk menolak jabatan asisten pelatih.
Menurut Fakhri tidak fair apabila dia hanya dijadikan asisten pelatih sementara dirinya bukan pelatih gagal bersama timnas.
Baca Juga: Laporan New York Times Tentang UFC, Dana White: Saya Tak Peduli!
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Surya |
Komentar