"Ada saran sebelum bisa memulai kembali kompetisi, yaitu harus menjalani tes rapid dan swab. Tetapi, kami lihat seberapa banyak permintaannya, baru akan kami sampaikan ke gugus tugas penanggulangan Covid-19,” kata Junas Miradiarsyah saat dihubungi pewarta.
“Gugus tugas sudah menyampaikan kemungkinan misalnya kompetisi berlanjut tanpa penonton, maka tes rapid dan swab bagi pemain dan staf bisa dilakukan, tetapi klub-klub belum merespons," ucapnya.
Bagi Junas, memberlakukan protokol kesehatan ketat bagi pemain dan penonton pada saat dimulainya kembali kompetisi sudah dibicarakan secara internal.
Garis besarnya, IBL setuju usulan pemerintah untuk melakukan tes rapid dan swab terlebih dahulu.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Pelatih Klub Futsal Vamos Mataram Meninggal Dunia
Namun, untuk bisa memulai pertandingan tanpa penonton, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari gugus tugas COVID-19.
"Para pertemuan sebelumnya, Menpora hanya mengatakan lanjutan kompetisi menunggu izin dari pihak gugus tugas. Informasinya baru sebatas itu dan kami akan mengikutinya,” ujar Junas.
“Tetapi, kalau memang nanti arahnya ke kompetisi tanpa penonton, kami harus diskusi kembali dengan klub dan sponsor. Banyak konsekuensi bagi sponsor, penyelenggaraan, dan klub juga walaupun cara melanjutkan kompetisi tanpa penonton ini sudah dijalani liga sepak bola luar negeri dan basket Taiwan," kata Junas lagi.
Menurutnya secara teknis memang memungkinkan untuk bisa melanjutkan kompetisi IBL tanpa penonton, tetapi ia mengaku bahwa hingga saat ini pihaknya masih mempertimbangkan substansi lain.
"Kami mengerti (tanpa penonton) arahnya untuk menjaga keselamatan manusia. Hanya, substansinya harus dibicarakan ke klub. Karena klub bermain untuk fans mereka dan kehadiran fans akan berpengaruh besar kepada permainan di atas lapangan. Lalu sponsor pun juga harus tahu apakah berpengaruh signifikan untuk mereka kalau pertandingan hanya disiarkan secara langsung saja.”
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar