Jika kompetisi tak dilanjutkan, Yevhen pun tak menampik kemungkinan untuk hengkang mencari klub lain, atau bahkan kompetisi di negara lain.
"Penurunan gaji tergantung berapa lama. Hal ini penting keika saat kompetisi dilanujutkan nantinya. Jika kompetisi dibiarkan berlarut-larut, saya perlu berpikir agar pindah ke klub lain (atau berkarier di tempat lain)."
Baca Juga: Kompetisi Berhenti, Ini Kegiatan yang Dilakukan Eks Persib Selama di Thailand
“Saya tidak suka hanya duduk berdiam diri di rumah tanpa sepakbola. Jika Anda menanti terlalu lama, dan mengambil risiko hanya karena faktor gaji, ke depannya Anda sangat berpeluang besar tidak mempunyai klub sama sekali," kata Yevhen.
Penyerang berusia 27 tahun itu juga berbagi kondisinya saat ini di tengah pandemi COVID-19.
Ia mengaku bosan karena harus berlatih sendirian.
"Saya berlatih sendiri dan terkadang pergi belanja. Indonesia tiak memiliki karantina yang tegas, tetapi sama mereka diimbau untuk selalu berada di rumah," ujar Yevhen.
Yevhen juga curhat mengenai tawaran besar dari klub-klub Indonesia lain saat dirinya habis masa kontraknya dengan PSS pada akhir musim 2019.
Namun dirinya memilih untuk bertahan di PSS Sleman. Kesalahan yang dilakukan saat berkarier di Ukraina dulu tidak ingin diulanginya saat ini.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Football Ukraina |
Komentar