BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, merasa heran timnas Vietnam bisa tampil hebat meskipun kualitas liganya lebih rendah daripada Indonesia.
Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, menyatakan keheranannya terhadap kehebatan timnas Vietnam.
Seperti diketahui, timnas Vietnam menjadi negara tercepat di ASEAN dalam hal kenaikan ranking FIFA.
Dilansir Bolasport.com dari Nhandan.org, Vietnam masih menempati peringkat ke-137 FIFA pada Desember 2010.
Baca Juga: Persija Gandeng PSSI Pers untuk Bantu Masyarakat Tedampak Covid-19
Satu dekade kemudian, Vietnam berhasil menembus 100 besar dengan menempati peringkat ke-94.
Vietnam menjadi satu-satunya negara ASEAN yang berhasil berada di posisi 100 besar ranking FIFA.
Laju pesat timnas Vietnam itu dinilai Simon McMenemy sebagai hal yang mengherankan.
Sebab, pelatih asal Skotlandia itu merasa bahwa Liga Vietnam memiliki kualitas yang lebih rendah dibanding Liga Indonesia.
Baca Juga: Pencetak Hat-trick Pertama Persib di Era Liga Indonesia Berasal dari Purwokerto
Hal itu lantas ditanyakan oleh Simon kepada mantan Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Jurgen Gede, dalam pertemuan beberapa waktu lalu.
"Kami banyak bertukar pikiran. Saya bertanya padanya cara mengembangkan kekuatan timnas dalam kondisi kualitas Liga Vietnam yang lebih rendah dibanding Indonesia," ucapnya dilansir Bolasport.com dari Dantri.
"Mereka punya timnas yang kuat padahal perkembangan liganya tidak terlalu mengesankan. Bagaimana sepak bola Vietnam bisa memiliki hal itu?" tanya Simon.
Keheranan Simon memang sangat beralasan.
Baca Juga: Persib Bandung Ajukan Jaminan Bila Kompetisi Dilanjut Kembali
Di atas kertas, Liga Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik dibanding Liga Vietnam, baik dari segi infrastruktur maupun pemain.
Akan tetapi, timnas Indonesia justru tertinggal jauh di bawah The Golden Star.
Skuad Garuda mengalami lima kekalahan beruntun di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Akibatnya, timnas Indonesia terpuruk ke peringkat ke-173 ranking FIFA per April 2020.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | dantri.com.vn |
Komentar