Baginya, ia tidak tertarik bermain dengan jatah bermain banyak di Camp Nou.
“Ketika Barcelona menawarkan kontrak dan saya melihat berapa banyak yang akan saya dapatkan, saya tidak berpikir dua kali. Saya merasa istri dan anak-anak saya harus memiliki kehidupan yang nyaman begitu karier saya selesai," kata Song dikutip BolaSport.com dari Marca.
“Saya bertemu dengan direktur olahraga Barcelona dan dia mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan mendapatkan menit bermain yang banyak."
"Namun, saya tidak peduli, yang saya pahami adalah saya bakal menjadi sosok miliarder."
Baca Juga: Ikon Real Madrid Jadi Biang Kegagalan Kepindahan Francesco Totti
"Saya akan selalu mengatakan bahwa seorang anak berusia 20 tahun yang mengendarai Ferrari adalah orang miskin karena di usia itu ia belum meraih apa-apa."
"Namun pria 50 tahun yang mengendarai Bentley adalah pria yang harus dihormati," ujar gelandang bertahan asal Kamerun itu menambahkan.
Alex Song on leaving #Arsenal. ???? pic.twitter.com/BGBiNnpQRh
— TheAFCnewsroom (@TheAFCnewsroom) May 18, 2020
Selepas bermain untuk El Barca, Song menjajal peruntungan di Liga Rusia guna bermain bersama Rubin Kazan.
Kepindahannya ke Rubin Kazan pun secara cuma-cuma setelah Barcelona tidak memperpanjang kontrak Song.
Baca Juga: David de Gea Tampil Buruk Gara-gara Inkonsistensi Lini Belakang Manchester United
Pemain 32 tahun itu ternyata hanya bertahan 1,5 musim bersama Rubin Kazan dan akhirnya ia memilih pindah ke Swiss guna membela FC Sion.
Tak jauh beda ketika bermain untuk Rubin Kazan, Song juga hanya bertahan 1,5 musim di FC Sion dan saat ini berstatus sebagai pengangguran.
Hal ini lantaran Sion melepas Song pada Maret 2020.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Marca |
Komentar