Presiden muda berusia 26 tahun itu menilai pihak tim tidak mendapat banyak kesempatan bersuara dalam RUPSLB kali ini.
“Saya menyesalkan terjadinya RUPS yang seperti ini. Banyak pokok pikiran klub yang belum tersampaikan,” kata Abdul Hakim Bafagih dilansir Bolasport.com dari Kompas.
Abdul juga merasa bahwa alur rapat berjalan dengan cepat.
Alhasil, pihak klub tidak punya kesempatan untuk berinteraksi langsung sesuai dengan agenda yang dibawakan.
Baca Juga: Pernah Saling Hantam dengan Hanif, Sepatu Winger Persib Ini Sampai Robek
Abdul pun merasa RUPSLB kali ini tidak berjalan efektif karena ada banyak pertanyaan yang tidak terungkapkan atau terjawab.
“Intinya, klub tidak diberikan kesempatan untuk bertanya dalam rapat. Sekedar ditanyakan setuju atau tidak, tapi belum jelas apa yang perlu disetujui,” pungkas pria yang juga anggota DPR RI.
Kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama PBMB (Madura United), Zhia Ulhaq.
Baca Juga: Asal Mula Tontowi Ahmad Jadi Pasangan Main dengan Liliyana Natsir
Zhia Ulhaq menilai bahwa agenda pengunduran direksi dan komisaris PT LIB telah mengubah substansi awal dari adanya RUPSLB.
“Subtansinya ini menanyakan kelanjutan kompetisi plus kontribusi subsidi yang mandek. Lucunya, agenda-agenda penting itu malah tidak dibahas. Hal itu sebetulnya mendesak diputuskan di RUPS Luar Biasa,” ujarnya, yang dihubungi Bolasport.com secara terpisah.
“Rapat bisa langsung diputuskan dengan sesuka hati. Setelah agenda keempat dibacakan, langsung diketok palu dan dimatikan. Saya juga bingung apa-apaan ini,” katanya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar