Namun, dirinya tidak bisa memastikan hal tersebut dan meminta menanyakan kepada Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono, yang menjadi wakil Persib dalam RUPSLB.
"Tapi saya diberi tahu kalau Pak Cucu mundur atas desakan dari pemegang saham. Tidak jelas karena saya tidak mengikuti. Mungkin Pak Teddy nanti bisa jelaskan," tandasnya.
Di sisi lain, pengunduran diri para petinggi PT LIB disesalkan oleh para peserta Liga 1 2020.
Pasalnya, mereka menilai pengunduran diri itu tidak tepat dilakukan dalam RUPSLB.
Baca Juga: Dinilai Tak Tepat, Persik Kediri Sesalkan Pengunduran Diri Petinggi PT LIB
Pengunduran diri direksi dan komisaris PT LIB malah membuat substansi rapat yang bertujuan membahas kelanjutan kompetisi tidak dilakukan sama sekali.
“Saya menyesalkan terjadinya RUPS yang seperti ini. Banyak pokok pikiran klub yang belum tersampaikan,” kata Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, dilansir Bolasport.com dari Kompas.
“Intinya, klub tidak diberikan kesempatan untuk bertanya dalam rapat. Sekadar ditanyakan setuju atau tidak, tapi belum jelas apa yang perlu disetujui,” pungkas pria yang juga anggota DPR RI.
Baca Juga: Bos MotoGP Tak Pernah Lihat Valentino Rossi sebagai ATM Berjalan
Kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama PBMB (Madura United), Zhia Ulhaq, yang menilai bahwa agenda pengunduran direksi dan komisaris PT LIB telah mengubah substansi awal dari adanya RUPSLB.
“Subtansinya ini menanyakan kelanjutan kompetisi plus kontribusi subsidi yang mandek. Lucunya, agenda-agenda penting itu malah tidak dibahas. Hal itu sebetulnya mendesak diputuskan di RUPS Luar Biasa,” ujarnya, yang dihubungi Bolasport.com secara terpisah.
“Rapat bisa langsung diputuskan dengan sesuka hati. Setelah agenda keempat dibacakan, langsung diketok palu dan dimatikan. Saya juga bingung apa-apaan ini,” katanya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar