Sebab, selama menjadi pemain, ia kerap tak punya banyak waktu.
"Sebelum ada wabah virus corona, sempat ada rencana berlibur karena dari dulu tidak ada waktu," ucap Tontowi.
"Maunya bisa ke Austria, karena itu kampung halaman istri saya. Apalagi, saya belum pernah ke sana."
"Saya juga mau mengajak keluarga ke Birmingham, Inggris, untuk menunjukkan ke anak-anak saya bahwa papanya pernah juara All England di sana," tuturnya lagi.
Pemain asal Banyumas tersebut mundur dengan meninggalkan sejumlah catatan prestasi membanggakan.
Bersama Liliyana, Tontowi menjadi Juara Dunia 2013 dan 2017, medali emas SEA Games 2011, dan puncaknya medali emas pada Olimpiade Rio 2016.
Sementara soal Birmingham, Tontowi tiga kali menjadi juara turnamen prestius di sana, yaitu All England Open, pada 2013, 2014, 2015.
Baca Juga: VIDEO - Hendra Setiawan Latihan dengan Balon di Rumah
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar