Saat itu, Cahya bermain sebagai kiper disepanjang babak pertama.
Akan tetapi, memasuki penghujung babak kedua, sang pelatih yang punya strategi unik mengubah fungsinya menjadi pemain depan.
Strategi aneh itu ternyata berbuah manis.
Persija mendapat kesempatan emas lewat tendangan bebas yang mampu diselesaikan dengan baik oleh Cahya Supriadi.
Baca Juga: Karena Satu Hal, Pelatih Legendaris Italia Kritik Kebijakan AC Milan
Satu golnya membuat Macan Kemayoran muda berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Sayangnya, Persija hanya mampu mencetak tiga gol berbanding empat gol dari Tira Persikabo dalam adu penalti itu.
Alhasil, Persija Jakarta kalah dengan skor 3-4 dan gagal melaju ke final.
“Mungkin saat itu saya tidak menyangka bisa menyumbangkan gol. Saat itu memang ada strategi pelatih jika kami kalah sebelum pertandingan berakhir, saya akan diubah fungsinya sebagai penyerang," ucap Cahya dilansir Bolasport.com dari laman resmi klub.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | persija.id |
Komentar