BOLASPORT.COM - Duet Bambang Pamungkas dan Budi Suharsono yang mampu mencetak 32 gol mengantarkan Persija Jakarta meraih juara Divisi Utama Liga Indonesia 2001.
Persija Jakarta terkenal sebagai klub yang selalu memiliki penyerang mematikan di lini depan.
Di tiga musim terakhir, lini serang Macan Kemayoran didominasi oleh aksi-aksi khas nan cantik dari striker asal Kroasia, Marko Simic.
Ketajaman Simic di lini depan juga sempat membuat Persija meraih juara Liga 1 2018 dan Piala Indonesia pada musim yang sama.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Bersyukur Dipertemukan dengan Orang-orang Hebat
Jauh sebelum Simic, Persija juga punya sederet penyerang mematikan.
Di era formasi yang mengandalkan dua penyerang, Persija juga punya duet-duet andal seperti Bambang Pamungkas-Aliyudin dan Batoum Roger-Adolfo Fatecha.
Namun, duet mematikan milik Persija yang tak boleh dilupakan adalah pasangan Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono.
Kombinasi pasangan beda karakter ini terjadi ketika Macan Kemayoran mengarungi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2001.
Baca Juga: Demi Zlatan Ibrahimovic, Teman Cristiano Ronaldo Siap Balik ke AC Milan
Saat itu, Bepe masih berusia 21 tahun sementara Sang Ular Piton, julukan Budi, berusia satu tahun lebih tua.
Meski masih belia, keduanya menjelma jadi duet paling mematikan di Indonesia.
Bahkan, kehebatan mereka mampu mengantarkan Persija Jakarta meraih gelar juara liga pada musim tersebut.
Kedua pemain itu mengemas 32 gol, dengan rincian 17 gol milik Bepe dan 15 gol milik Budi.
Baca Juga: Penghapusan Wild Card Disebut Cuma Akal-akalan Honda untuk Cegah Jorge Lorenzo Balapan
Kehadiran duo maut ini perlahan menggeser posisi penyerang jempolan lain di Persija seperti Widodo C Putro dan Gendut Dony.
Salah satu momen pembuktian kehebatan Budi Sudarsono terjadi ketika Persija Jakarta menghadapi PSDS Deli Serdang di pekan keempat.
Saat itu, Budi berhasil memborong empat gol dan menjawab tantangan setelah tak mendapat banyak jam bermain di Persebaya Surabaya pada musim sebelumnya.
Penampilan apiknya juga membuat pelatih timnas Indonesia saat itu, Benny Dollo, memanggil Budi untuk bergabung dengan skuad Garuda.
Baca Juga: Alasan Gede Widiade Berikan Sembako ke Fans Persija The Jak Mania
Di sisi lain, Bepe terus meningkatkan ketajamannya.
Pemain yang memutuskan pensiun pada akhir musim 2019 itu meneruskan penampilan apiknya dan sukses menjadi pemain terbaik pada musim 2001.
Tak bisa dipungkiri, duet Bepe-Budi menjadi tulang punggung Macan Kemayoran saat menjadi juara.
Sumbangan 32 golnya membuat Persija dinobatkan sebagai tim dengan jumlah gol terbanyak di grup barat yakni dengan 47 gol.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | persija.id |
Komentar