Maksudnya mungkin baik guna membuat atmosfer pertandingan tidak hambar, tetapi keputusan memasang boneka-boneka di kursi stadion jadi bermasalah.
Banjir tanggapan dari warganet di media sosial, ternyata setelah ditelusuri, maneken-maneken itu adalah boneka seks.
Pihak FC Seoul tidak tahu maneken yang berjumlah lebih dari selusin tersebut merupakan boneka seks.
Mereka mengaku tak memesan langsung maneken itu, melainkan melalui pihak ketiga yang diketahui merupakan partner kerja sama dengan perusahaan penyedia produk dewasa.
Akibatnya, FC Seoul dijatuhi denda 100 juta won atau sekira Rp1,1 miliar.
"Insiden ini sangat menghina dan melukai penggemar wanita serta keluarga," tulis pernyataan pihak K League, dikutip dari BBC.
Baca Juga: 7 Hal Menarik dari Kembalinya Bundesliga di Masa Pagebluk: Suporter Hantu sampai Ciuman Terlarang
Baca Juga: Detail Protokol Liga Korea Selatan di Masa Pagebluk Corona, Contoh buat Liga 1 dan Serie A?
Baca Juga: Kembali Bergulir, Ini Pemain Liga Korea yang Pernah Mentas di Indonesia
Berbeda dari FC Seoul, inisiatif yang dilakukan klub divisi 2 Liga Korea Selatan, Ansan Greeners FC, lebih menuai pujian.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | bbc.com, dugout.com |
Komentar