Menurutnya, pemilihan Dirut PT LIB yang baru sebaiknya dilakukan dengan sistem pemilihan yang profesional.
Baca Juga: Kilas Balik Liga Indonesia 1997/1998 Berhenti Akibat Kekacauan Politik
Zia pun menyarankan supaya Dirut PT LIB yang baru dipilih mirip dengan cara pemilihan Sekjen PSSI era Ratu Tisha.
Saat itu, para kandidat yang mengajukan iri diwajibkan menjalani serangkaian tes kelayakan untuk menentukan kandidat terbaik.
"Jadi, kandidat-kandidat dikumpulkan, di test fit and proper, layak atau tidak, punya kapasitas atau tidak, profesional atau tidak, baru kemudian diajukan lagi dengan cara dilelang," ucapnya.
Lebih lanjut, Zia Ulhaq juga menegaskan supaya PT LIB tidak main-main dalam pemilihan Dirut karena posisi itu merupakan poros utama korporasi.
Baca Juga: Bak Cenayang, Berbatov Ramalkan Kai Havertz Tampil Apik Saat Bundesliga Dimulai Lagi
Kualitas PT LIB di masa depan tentu akan sangat bergantung pada kompetensi dan profesionalitas petingginya.
"PT LIB memiliki peran besar pada proses kompetisi. Kapabilitas PT LIB akan menentukan untung rugi kompetisi," katanya.
"Jadi, secara tegas Madura United mengatakan dirut baru harus orang yang profesional dan sanggup untuk memimpin, siapa pun itu."
"Kami tidak memiliki kandidat dan tidak mengajukan. Kami akan melihat dan setuju dalam kebersamaan jika kandidat tersebut betul-betul layak," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar