BOLASPORT.COM - Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu, Zia Ulhaq, berharap Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak memiliki keterkaitan dengan PSSI.
Sepak bola Indonesia kembali bergejolak setelah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Cucu Somantri, bersama tiga komisaris lainnya, yakni Sonhadji, Hasani Abdul Gani, dan Hakim Putratama, mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (18/5/2020).
Pengunduran diri mereka disampaikan secara langsung kepada perwakilan klub dan PSSI dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual pada Senin kemarin.
Baca Juga: VIDEO - Sambutan Pertama Zidane untuk Real Madrid Usai 60 Hari Karantina
Menanggapi pengunduran diri Cucu, Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu, Zia Ulhaq, menyarankan supaya kekosongan itu diisi oleh pihak netral yang kompeten di bidangnya.
Harapannya, PT LIB bisa berjalan lebih maksimal dan jauh dari politik kepentingan.
Sebab, seperti diketahui, Cucu Somantri ketika menjabat sebagai Direktur Utama PT LIB juga memiliki status sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Baca Juga: Ketika Valentino Rossi dan Bos Yamaha SRT Satu Suara Perihal Pensiun
"Besar harapan Madura United PT LIB dipimpin oleh profesional dan tidak memiliki keterkaitan dengan PSSI sehingga ketika ada konflik antara PSSI dan klub, PT LIB bisa duduk di tengah," ujar Zia Ulhaq dilansir Bolasport.com dari Kompas.
Zia Ulhaq melanjutkan bahwa pihaknya tidak akan mengajukan kandidat, atau lebih tepatnya tidak menyetujui adanya pengusulan kandidat.
Menurutnya, pemilihan Dirut PT LIB yang baru sebaiknya dilakukan dengan sistem pemilihan yang profesional.
Baca Juga: Kilas Balik Liga Indonesia 1997/1998 Berhenti Akibat Kekacauan Politik
Zia pun menyarankan supaya Dirut PT LIB yang baru dipilih mirip dengan cara pemilihan Sekjen PSSI era Ratu Tisha.
Saat itu, para kandidat yang mengajukan iri diwajibkan menjalani serangkaian tes kelayakan untuk menentukan kandidat terbaik.
"Jadi, kandidat-kandidat dikumpulkan, di test fit and proper, layak atau tidak, punya kapasitas atau tidak, profesional atau tidak, baru kemudian diajukan lagi dengan cara dilelang," ucapnya.
Lebih lanjut, Zia Ulhaq juga menegaskan supaya PT LIB tidak main-main dalam pemilihan Dirut karena posisi itu merupakan poros utama korporasi.
Baca Juga: Bak Cenayang, Berbatov Ramalkan Kai Havertz Tampil Apik Saat Bundesliga Dimulai Lagi
Kualitas PT LIB di masa depan tentu akan sangat bergantung pada kompetensi dan profesionalitas petingginya.
"PT LIB memiliki peran besar pada proses kompetisi. Kapabilitas PT LIB akan menentukan untung rugi kompetisi," katanya.
"Jadi, secara tegas Madura United mengatakan dirut baru harus orang yang profesional dan sanggup untuk memimpin, siapa pun itu."
"Kami tidak memiliki kandidat dan tidak mengajukan. Kami akan melihat dan setuju dalam kebersamaan jika kandidat tersebut betul-betul layak," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar