Nabil Husein mengatakan bahwa pembayaran subsidi termin kedua ini bisa menutupi kebutuhan tim.
Walaupun Nabil mengaku, bahwa sebenarnya pelunasan subsidi tahap kedua ini sudah terlambat.
Baca Juga: Bek Persiraja ini Pernah Jadi Palang Pintu Klub Inggris, Blackpool FC
Hal itu karena PT LIB harusnya membayarkan pada semua klub pada Maret lalu, tapi karena ada penghentian Liga 1 itu pun membuat subsidi datang terlambat.
Yang membuat Nabil lebih senang adalah, tidak dilakukannya pemotongan subsidi kedua ini.
Walaupun awalnya PT LIB berencana memangkas 33 persen subsidi untuk 18 tim Liga 1, sehingga setiap klub hanya menerima Rp 350.000.000 pada tahap pembayaran kedua.
Namun PSSI menolak usulan PT LIB tersebut dan meminta mereka membayar dengan nilai yang sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, yakni Rp 520.000.000 per termin.
Tak hanya itu, Nabil pun mengingatkan agar nantinya pengurus LIB kedepannya bisa lebih profesional apalagi mereka operator sepak bola.
“Kompetisi saat ini memang dihentikan, tapi saya pikir tak bisa juga PT LIB melakukan pemotongan subsidi saat klub sangat membutuhkan finansial,” kata Nabil Husein Said Amin, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi Borneo FC.
“Tapi syukurlah pemotongan tak dilakukan. Saya juga berharap, semoga ke depan PT LIB bisa lebih peofesional dalam menunaikan tanggung jawab,” katanya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | borneofc.id/ |
Komentar