Menghadapi kompetisi yang lebih sulit dilihat dari sisi kualitas pertahanan tim-timnya, Ronaldo tetap mampu mencetak banyak gol di bawah didikan Simoni.
Pada musim itu Ronaldo meraih gelar Pemain Terbaik FIFA, Ballon d'Or, Pemain Terbaik UEFA, dan Pemain Terbaik Serie A.
Baca Juga: Viral di Medsos, Ini Suka Duka Bonita yang Tangani COVID-19 di Jakarta
Namun, selain meledakkan karier Ronaldo dan menjuarai Piala UEFA, kisah Luigi Simoni di Inter Milan 1997-1998 juga diwarnai tragedi kegagalan meraih scudetto secara kontroversial.
Dalam laga Inter Milan melawan Juventus pada 26 April 1998, wasit Piero Ceccarini tidak memberikan penalti pada I Nerazzurri saat Ronaldo kelihatan dilanggar oleh Mark Iuliano.
Beberapa detik kemudian, Ceccarini malah memberikan penalti buat Juventus untuk insiden yang lebih kurang sama dengan yang dialami Ronaldo.
Luigi Simoni terakhir menjadi pelatih Gubbio pada musim 2011-2012.
Baca Juga: Hasil Bundesliga - Krzysztof Piatek Memble Lagi, Hertha Berlin Hajar Union Berlin 4-0
Setelah itu dia sempat menjadi Presiden Cremonese pada 2015.
Pada 22 Juni 2019, Simoni mengalami serangan stroke di rumahnya.
Setelah sekitar setahun dirawat di rumah sakit, Simoni meninggal dunia dalam usia 81 tahun.
"Gigi Simoni, Anda seperti ayah bagi kami. Anda selalu berada di hati semua orang," tulis legenda Inter Milan yang juga pernah ditangani Simoni, Javier Zanetti, di akun Twitter-nya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar