BOLASPORT.COM - Cesc Fabregas mengungkapkan kekesalannya atas cara Manchester United mengakhiri 49 pertandingan tak terkalahkan Arsenal pada 2004.
Setelah berhasil meraih titel Invincibles atau tidak terkalahkan dalam satu musim pada periode 2003-2004, Arsenal mencoba meneruskan penampilan impresif mereka pada musim berikutnya.
Upaya The Gunners pun berhasil di sembilan pertandingan pertama Liga Inggris musim 2004-2005.
Akan tetapi, pada pekan ke-10, rekor mereka terhenti setelah menelan kekalahan 0-2 di markas Manchester United, Stadion Old Trafford.
Baca Juga: Liga Inggris Dimulai Lagi Pada 12 Juni, Bek Watford: Itu Tidak Mungkin
The Red Devils mengakhiri perjalanan tak terkalahkan The Gunners berkat dua gol yang dicetak oleh Ruud van Nistelrooy dan Wayne Rooney.
Sampai kini, pertandingan tersebut dikenang sebagai akhir cerita indah Arsenal di ajang Liga Inggris.
Selain dikenang sebagai akhir rekor tak terkalahkan Arsenal, pertandingan tersebut juga diingat karena skandal 'Pizzagate'.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Dua Pemain Persebaya Ini Tak Sabar Menyantap Masakan Sang Ibu
Skandal tersebut merupakan insiden pelemparan piza yang dilakukan oleh pemain Arsenal, Cesc Fabregas, ke Sir Alex Ferguson yang kala itu menjadi pelatih Manchester United.
Fabregas melakukannya karena kesal rekor tak terkalahkan Arsenal harus terhenti.
"Kala itu, tiba-tiba saya mendengar suara berisik dan saya pikir apa yang terjadi?" ujar Fabregas saat ditanyai soal alasan melempar piza ke Ferguson seperti dilansir Bolasport.com dari Goal.
Baca Juga: Seusai Eks Kipernya Kena Kasus Narkoba, PSMS Medan Kenang Kejadian Aneh
"Jadi saya keluar dengan sepotong piza dan melihat Sol Campbell, Rio Ferdinand, Martin Keown. Semua orang saling mendorong."
"Saya seperti ingin ikut ke dalam kerusuhan itu, tetapi tidak tahu bagaimana caranya jadi saya melemparkan apa yang ada di tangan."
"Begitu saya melihat piza itu mengenai (Ferguson), seperti, siapa yang terkena lemparan yang saya tidak maksudkan ... saya minta maaf pada Sir Alex, saya benar-benar tidak bermaksud melakukan itu!" kata Fabregas.
Baca Juga: Liga Inggris Yakin Bisa Melanjutkan Musim Mulai Pertengahan Juni
Meski mengaku menyesal telah melempar piza ke Ferguson, rasa kesal Fabregas terbawa sampai ketika pertandingan dibubarkan.
Bahkan, rasa kesal itu masih bertahan sampai saat ini, seperti yang dikatakan Fabregas sendiri dalam sebuah wawancara dengan kanal YouTube Five belum lama ini.
Baca Juga: Liga 1 Berpotensi Dilanjutkan, PSSI dan Menpora Tunggu Keputusan BNPB
"Kami sangat kecewa. Kami marah, kami marah itu harus berakhir, 49 pertandingan," tutur Fabregas.
"Yang membuat kami emosi adalah kami kalah bisa kalah saat melawan tim hebat, tetapi kami tidak merasa harus kalah ketika itu."
"Kami merasa itu bukanlah saat yang tepat untuk kehilangan rekor tak terkalahkan kami. Semua orang benar-benar kesal," tambahnya.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Goal |